Foto Foto Jihad Dammaj, Hijrah Ke Hudaidah

LIPUTAN Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah (Bagian 3)

 LIPUTAN Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah 

( Bagian 3 )

PENUTUP

Alhamdulillah, kami tutup catatan perjalanan hijrah sampai hari ke 34 Senin, 17 Rabi’ul Akhir 1435 H . Bagi ikhwah yang ingin terus dapat berita harian, silakan melihat dari situs Al Uluumus Salafiyyah .  Selanjutnya kami akan ganti halaman baru dengan judul,

Mendulang Faedah-faedah  

Ilmiyyah dari Bumi Hijrah“

Hari 34

Senin, 17 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Hari-hari ini Syaikh Muhammad Mani’ menasihati ana untuk konsentrasi pada ilmu dan hapalan. Dan beliau mendiktekan syair dan menyebutkan atsar-atsar Salaf. Jazahullohukhoiro. Maka insyaAlloh akan ana jalankan nasihat bagus ulama dan lebih memanfaatkan waktu untuk yang lebih utama untuk diri ana sendiri, dan bagi ikhwah yang ingin terus dapat berita harian, silakan melihat dari ikhwah yang lain. Alhamdulillah, kita tidak bersaing dalam menyampaikan berita.

Alhamdulillah. Jazakumullohukhoiro. Tetap beda antara yang sibuk mencari berita dan menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, dengan yang sekedar menerima. Ini baru satu perkara yang ana tetapkan untuk diri ana sendiri. Masih ada 2 perkara besar yang lain untuk ana sendiri. InsyaAlloh kita tetap berbagi faidah. 18 : 32 wib

Akh Kholid As Sayyaniy mengabarkan pada kami dari tulisan akh Hamud Ats Tsawabiy di Madinah, bahwasanya hari Ahad tanggal 16 Robi’uts Tsaniy 1435 H Fadhilatusy Syaikh Yahya dan rombongan telah tiba di bandara Madinah, lalu disambut oleh mobil kementrian Dalam Negri dan dibawa ke hotel Darul Iman di samping Harom Madaniy. Dan disambut para ikhwah Salafiyyun di sana.

Akh Ahmad Al Hakamiy mengabari kami seraya berkata: “Seandainya kalian lihat bagaimana orang-orang berkerumun menyalami Asy Syaikh Yahya, mungkin kalian tidak percaya bahwa kami berhasil mencapai hotel.” 01 : 22 wib

Hari 33

Ahad, 16 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Al Akh Abu Hamzah Ali Jihaf mengirimkan pada kami surat akh Abu Yahya Ihab ibnush Shiddiq di Makkah, yang setelah pembukaan beliau menuliskan: “…Bahwsanya Syaikh kita Al ‘Allamah Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh berada dalam keadaan yang sehat dan keselamatan yang cukup sempurna, di tengah-tengah murid dan pecinta beliau. Ini sekarang rombongan-rombongan besar orang-orang berduyun-duyun mengunjungi beliau dari berbagai penjuru dunia dari negara yang beraneka ragam, mereka sangat ingin dan amat rindu untuk melihat Asy Syaikh Al Jalil Al Muhaddits Al Allamah yang berdiri bersama para muridnya di hadapan musuh yang termasuk paling ganas di antara musuh Islam dan Muslimin.

Asy Syaikh Yahya (hafidzahullah) dan para murid beliau telah menorehkan contoh yang paling indah dalam keberanian, kekuatan dan ketegaran. Banyak orang telah menyampaikan banyak undangan, jamuan, majelis dan tempat peristirahatan tapi Syaikh menolak dan mengemukakan udzur.

Dan termasuk yang paling menakjubkan yang pernah aku lihat adalah yang terjadi di hari Sabtu tangal 15/4/1435 H ketika Syaikh datang ke Masjidil Harom yang mulia untuk menunaikan sholat Isya. Tiba-tiba saja banyak rombongan orang berlapis-lapis sudah menanti beliau dari segala penjuru, sampai-sampai Syaikh bersembunyi dari pandangan mata karena kerumunan orang sudah amat sesak. Banyak orang yang hadir tak sanggup menjumpai beliau.

Dan banyak dari mereka tak berhasil berjabat tangan dengan beliau. Bahkan beliau sendiri tak sanggup mencapai tempat yang telah disediakan untuk beliau. Dan para jamaah sholat berdatangan dari sana sini dari kalangan orang-orang yang belum kenal dan mereka bertanya: “Siapa beliau ini? Siapa beliau ini?” dalam suasana pemandangan yang agung dan ajaib. Jarang sekali kami lihat semacam ini pada zaman ini.

Padahal kami tahu bahwa Syaikh setiap hari berganti-ganti tempat sholat. Andaikata beliau menetap di satu tempat maka kita tidak tahu apa jadinya? Maka ini demi Alloh adalah kekuasaan. Dan ini adalah keagungan ilmu dan ulama. Mahasuci Dzat Yang mengeluarkan Syaikh kita dari “Anfaaq” (lorong-lorong persembunyian) ke “Aafaaq” (penjuru-penjuru dunia), dan dari “Khondaq” (parit) yang paling rendah ke “Funduq” (hotel) yang paling tinggi. Dan segala puji adalah untuk Alloh atas nikmat-nikmat dan karunia-Nya serta kedermawanan-Nya. Semoga Alloh terus memberi beliau taufiq dan ilmu yang bermanfaat.” (selesai). 02 : 23 wib

Al Asy’ats bin Syu’bah Al Mishishiy berkata: Harun Ar Rosyid datang ke kota Riqqoh, lalu orang berduyun-duyun membuntuti Ibnul Mubarok. Sandal-sandal putus dan debu naik mengepul. Maka seorang Ummu Walad (selir) Amirul Mukminin Harun melongok dari menara istana Khosyab seraya bertanya: “Ada apa itu?” Orang-orang menjawab: “Seorang ulama Khurosan datang.” Maka wanita tadi berkata: “Itulah kerajaan yang sejati, demi Alloh, bukan kerajaan Harun yang tidak bisa mengumpulkan manusia kecuali dengan polisi-polisi dan pembantu-pembatu.” (“Siyar A’lamin Nubala”/8/hal. 384). 02 : 41 wib

Hari 32 

Sabtu, 15 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Hamud Al Ashbuhiy mengabarkan pada kami bahwa Akh Muhammad Muslim menyuratinya dari Makkah : “Wahai Aba Mu’adz, andaikata engkau melihat di Masjidil Harom ini bagaimana manusia berkerumun dan berdesakan untuk menyalami Syaikh Yahya di setiap seusai sholat wajib, sampai-sampai para pengawal dan penjaga Syaikh yang dikirimkan resmi oleh Mentri Dalam Negri segera memasukkan beliau ke hotel seusai sholat karena penuh sesaknya orang-orang di seputar beliau. 15 : 34 wib

Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al-Bugisiy mengabarkan :

بسم الله الرحمن الرحيم

Di muat dalam Majmu’ah Min Qolbi Dammaj, dari Al Akh Dziyab Ghonim Al ‘Uwairi hafidzahullah menukilkan kabar dari Syaikh Abu Hammad Khalid bin Husain Al Hadhromi hafidzahullah di tanah haram berkata: “Seandainya engkau melihat rombongan besar yang menyalami Syaikh Yahya setiap selesai shalat di (tanah) haram niscaya akan menyejukkan dadamu, sampai-sampai petugas keamanan dan penjaga khusus Syaikh Yahya yang ditugasi oleh menteri dalam negri saudi, mengelilingi Syaikh (Yahya) kemudian menyertai beliau keluar setiap selesai sholat untuk menghindari desak-desakan dan keramaian orang-orang yang berpusar di sekitar Syaikh Yahya.” 02 : 47 wib

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Abu Jarir Abdulloh bin Salim  mengirimkan pada kami surat dari akh Nadir Al Ba’daniy yang sedang umroh bahwasanya dia berjumpa dengan Syaikh Yahya dan berhasil menyalami beliau dan mencium kening beliau. Lalu beliau menceritakan betapa penuh sesaknya manusia untuk bisa menyalami Syaikh Yahya sampai-sampai dia tak sanggup melihat beliau karena banyaknya orang. Lalu ada orang bertanya: “Siapakah syaikh tengah dikerumuni orang sebanyak itu?” Dia menjawab: “Syaikh Yahya Al Hajuriy.” Maka orang tadi merasa kagum.
Lalu ada orang lain lagi menanyainya: “Siapakah orang yang dikerumuni manusia itu?” Maka dia menjawab: “Al Hajuriy.” Maka orang tadi berkata: “Inikah beliau Al Hajuriy?” Lalu orang itu mengikuti arah gerak Syaikh Yahya. 10 : 10 wib

Jalan Syi'ah

Mengabarkan pada kami akh Abu Kholid Hamud Al Ashbuhiy dari “Sho’dah Online” dan “Dammaj Press” bahwa harian “Sabaq As Su’udiyyah” menampilkan bukti semakin meratanya makar infiltrasi hutsiyyun di wilayah Teluk, dengan dinamainya sebuah jalan di desa Faiha Jeddah Saudi dengan nama “Jalan Al Hutsiy.” Maka masyarakat minta pemerintah untuk tidak menganggap biasa munculnya syiar ini dan agar segera menghilangkan nama-nama yang aneh di wilayah tersebut. 03 : 07 wib

Hari 31

Jum’at, 14 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al-Bugisiy mengabarkan :

يقول الشيخ يحيى-حفظه الله-:( عليكم بالسكينة والهدوء ، ولاأحد يمس الشيخ ربيع بسوء)  ما أحلم هذا الشيخ وأكرمه ! زاده الله رفعة في الدنيا والاخرة  آمين (منقول عن الأخ الفاضل علم الدين السوداني)

Di sebar di Majmuah Akhbar Dammaj Salafiyyah dan majmu’ah min qolbi dammaj, bahwasanya Syaikh Yahya hafidzahullah berkata: “Hendaknya kalian tenang dan sakinah, tidak seorangpun (yang boleh) menyentuh (harga diri) Syaikh Rabi’ dengan kejelekan.”

Betapa sabarnya dan betapa mulianya beliau, semoga Allah menambah ketinggian derajat beliau di dunia dan akhirat (dinukil dari Al Akh Al Fadhil ‘Alamuddin As sudani)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما نقصت صدقة من مال، وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا، وما تواضع أحد إلا رفعه الله

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah seorang hamba dengan pemaafan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu karena (mengharap pahala) Allah melainkan Allah angkat (derajat) nya”. HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. 11 : 05 wibAbu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Abu Mu’adz Hamud Al-Ashbuhiy mengabari kami bahwa hari ini ada ledakan dengan bom pemusnah di sebagian gedung di Shon’a. Beliau juga menukilkan dari “Shohwah Net” bahwa Khowarij Al-Qo’idah menyerang penjara Al Markiziy di Shon’a. Presiden menegaskan akan membasmi penyebab kerusakan sampai ke akarnya.

Beliau juga menukilkan pada kami dari “Aden Online” bahwa Habroh Al-Hutsiy mengancam akan membikin peperangan terhadap Yaman. Maka Presiden Abdu Robbih Manshur Hadi menjawab dengan sangat halus dn berkata: “Kami tahu bahwa kalian punya tank-tank dan meriam-meriam. 03 : 11 wib

Liputan Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah Bag 1  (Hari 1 – 18 )
Liputan Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah Bag 2 (Hari 18 – 30)
Foto -Foto Kenangan Medan Jihad di Dammaj

4 thoughts on “LIPUTAN Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah (Bagian 3)”

  1. afwan tanya, pengelola blog islam-itu-mulia.blogspot.com siapa ya? karena ana baca di isnad.net direkomendasikan. isnad.net sendiri tidak menyebutkan pengelola isnad.net sendiri sementara isnad.net menghimbau kita untuk tau sanad… bagaimana ini ? ana jadi bingung mas.

    Like

    1. “Al Haq itu seni dan keindahan, untuk memahaminya tidak bisa instan.”

      Semuanya butuh waktu. Jadi kita tetap sabar saja dalam menjalani agama yang Haq ini. Jangan terlalu risaukan amalan sebagian penganutnya yang di luar batas, berpegang kepada Al-Quran dan Hadits dengan pemahaman salafunash sholih insya Allah kita tidak akan sesat selama-lamanya.”

      Meskipun Al Haq itu memiliki konsekuensi-konsekuensi yang tidak ringan, namun yakinlah bahwa dalam proses kita menjalaninya Alloh akan anugerahkan pada kita tashil, kemudahan-kemudahan, pertolongan-pertolongan sebagai bentuk kelembutanNya dan hikmahNya.

      Pilih sumber pemberitaan mana yang membuat hati antum tenang menerimanya.

      Ash shidqu tuma’ninah wal kadzibu riibah.

      Seandainya AlQur’an itu bukan dari sisi Robb kita, tentu kita akan mendapati perseisihan-perselisihan yang banyak.

      Kita fokus ingin mencari kebenaran yang akan mengantarkan kita pada kebaikan.
      Adapun setiap khilaf yang masih samar maka waktu yang akan menjawabnya dan waktu tidak pernah bohong.

      Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy memberikan faedah :Syaikhul Islam rohimahulloh berkata:
      من يتحر الخير يعطه ومن يتوق الشر يوقه.
      “Barangsiapa bersungguh-sungguh mencari kebaikan, Alloh akan memberinya. Dan barangsiapa menghindari kejelekan, Alloh akan melindunginya darinya.” (Iqtidhoush Shirothil Mustaqim/2/hal. 270).
      Al-Imam Al-Hafizh Al-Mujaddid As-Salafiy Muhammad bin Ibrohim Ibnul Wazir Al Hasaniy rohimahulloh (wafat 840 H):
      علمت بالتجربة الضرورية في نفسي وغيري أن أكثر جهل الحقائق إنما سببه عدم الاهتمام بتعرفها على الإنصاف لا عدم الفهم, فإن الله وله الحمد قد كمل الحجة بالتمكين من الفهم, وإنما أتي الأكثر من التقصير في الاهتمام.
      “Aku tahu dengan pengalaman yang pasti pada diriku dan orang lain bahwa kebanyakan ketidaktahuan manusia terhadap hakikat-hakikat itu sebabnya hanyalah tidak seriusnya perhatian dia pada upaya untuk mengetahuinya secara objektif (adil), bukan karena tidak adanya pemahaman, karena sesungguhnya Alloh, dan hanya utk-Nya sajalah pujian, telah menyempurnakan hujjah dengan memberikan kemampuan pada manusia untuk memahami. Hanya saja kebanyakan manusia mengalami kegagalan dikarenakan dia kurang serius utk berusaha mengetahui.” (Itsarul Haqq ‘Alal Kholq/hal. 28/Ibnul Wazir).

      Nash alullohal ‘afiyah was salamah

      Like

      1. Alhamdulillah. Telah berlalu upayakan untuk mencari jati dirinya, dan telah sampai nasehat walau lewat kawan dekatnya, dan setelah itu menunggu dengan kesabaran sampai tiba waktunya. Dan kita berusaha tetap tenang dan tersenyum. Ukurannya adalah keikhlasan. Dakwah ini milik Allah, siapa menyelisihinya mudah bagi Allah untuk menjatuhkan. Semoga Allah menjaga kita dari segala penyelisihan.

        Maka sesungguhnya telah kami dapati sebagian para pencinta da’wah atau para simpatisan da’wah bahkan para da’i yang memiliki semangat tinggi dalam menebar da’wah, namun ada dari mereka yang lemah dalam berprinsip ketika sedang memikul da’wah, terkadang mereka tidak berani menampakan secara terang-terangan nama mereka dalam menyampaikan da’wah.
        Ini adalah suatu kelemahan mereka dan penyelisihan terhadap perwujudan prinsip-prinsip al-haq dalam berda’wah, hal ini terjadi karena dua faktor:

        1. Adanya rayuan syaithon yang dibisikan ke dalam hati mereka: “Jangan kalian munculkan terang-terangan siapa nama kalian, sembunyikanlah supaya kalian lebih ikhlas dan terbebas dari riya (ingin dilihat) dan sum’a (ingin didengar)”.
        Bisikan seperti ini terkadang membuat orang tertipu, padahal hakekatnya dia terseret ke dalam perbuatan syaithon, yaitu menyembunyikan diri dalam menyampaikan al-haq, sebagaimana hal ini dijelaskan di dalam hadits dari Abu Huroiroh, ketika beliau mendapati orang yang tidak dikenal mencuri harta zakat, maka beliau menangkapnya, dan kisah hal ini diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon, pada penutup kisahnya, orang yang tidak dikenal itu kemudian menyampaikan al-haq kepada Abu Huroiroh, ketika beliau sampaikan kepada Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam tentang al-haq itu, maka Nabi berkata kepadanya:
        “صدق وهو كذوب“
        “Dia telah benar, dan dia itu adalah paling pendusta”.

        2.Mereka berjiwa penakut sehingga tidak memunculkan nama-nama mereka, dan ini adalah penyelisihan yang sangat jelas terhadap wasiat Nabi Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam:

        “وقد أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم أبا ذر رضي الله عنه أن لا يخاف في الله لومة لائم“.
        “Dan sungguh Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam telah memerintahkan Abu Dzarr Rodhiyallohu ‘Anhu untuk tidak takut karena Alloh terhadap para pencela”. Ma’na ucapan ini sebagaimana telah diriwayatkan oleh Ahmad di dalam “Musnad”nya.
        Hendaknya mereka menjadikan diri-diri mereka sebagai pemberani dalam menyeruakan al-haq, dan janganlah mereka mengkhianati dan menyelisihi al-haq yang mereka serukan. Terkadang sebagian mereka menyerukan untuk terang-terangan dan menyebutkan adab dalam menerima al-haq adalah menyebutkan sumber dan asalnya namun pada waktu yang lain sering menyelisihi hal demikian itu:

        “لم تقولون ما لا تفعلون“.

        “Kenapa kalian mengatakan terhadap apa yang kalian tidak melakukan(nya)”.
        Barang siapa melakukan atau menyebarkan suatu da’wah baik berupa menulis atau menterjemahkan kemudian tidak memperjelas namanya maka sungguh dia telah mencontoh perbuatan syaithon semoga Alloh melindungi kita dari godaan-godaanya, dan dia juga telah mengikuti metode para hizbiyyin semisal Luqman bin Muhammad Ba’abduh, Muhammad As-Sarbiniy, Muhammad Afifuddin As-Sidawiy, Askariy, Usamah Faishol Mahri, Qomar Su’aidi, dan jaringan mereka, karena pada awalnya mereka takut menampakan pemikiran mereka dan makar mereka terhadap Darul Hadits Dammaj namun ketika sudah ketahuan bahwa mereka membuat makar, merekapun menampakan diri-diri mereka, karena sudah terlanjur cemplung maka mereka semuanya sekalian cemplungkan diri-diri mereka.

        Like

Tinggalkan Balasan Ash Habul Hadits