Hijrah Ke Hudaidah, Perang Dammaj

LIPUTAN Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah (Bagian 2)

LIPUTAN Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah

(Bagian Kedua) 

Hari 30 Kamis, 13 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Beberapa hari yang lalu ana ketemu seorang ikhwah dari Hasyid yang kedua tangannya terpotong saat pertempuran di Barroqoh. Saudaranya juga telah meninggal. Sungguh kasihan lihat pengorbanan mereka. Tadi malam setelah sholat isya tiba-tiba ada suara anak kecil memanggil-manggil ana. Ternyata dia anak kecil yang ayahnya meninggal di pertempuran Alu Manna’. Kasihan masih kecil sudah jadi yatim. Tadi pagi ana lihat ada akh Lahjiy yang belum lama pulang dari Rumah Sakit Najran. Sudah agak sehat dan sedang baca Qur’an di masjid. Jari-jari tangan kanannya susah digerakkan karena sebagian uratnya terhantam peluru di perang di Kitaf yang terakhir. Dia dalam keadaan luka diangkat temannya naik turun gunung selama empatnya menghindar karena markiz sudah dikuasai tentara setan Rafidhah yang didukung delapan sampai 12 tank model baru.

Ternyata itu bukan luka dia yang pertama. Jari-jari kaki kanannya juga tak bisa digerakkan lagi karena sebagian urat betisnya putus tertembus peluru di Dammaj saat hishor pertama. Dokter-dokter Yaman bilang tak sanggup mengobati hingga pulih, dan mereka bilang dokter luar negri juga takkan sanggup untuk memulihkan.

Sayang ana tak bisa berbuat banyak untuk membalas setitik saja dari pengorbanan-pengorbanan mereka. Moga-moga berita-berita macam ini bisa menggerakkan hati muslimin untuk mendoakan mereka, mengakui besarnya jasa mereka dalam menjaga benteng Islam, dan sebagai peringatan akan bahayanya Rafidhah dan seluruh khowarij. 20 : 46 wib

Sekarang mas’ul Propinsi Lahj minta untuk diketikkan daftar ikhwah mereka yang meninggal dan anak-anak mereka dengan umur-umur mereka. Masih kecill-kecil sekali. Sungguh mengharukan anak-anak yatim itu, bapak-bapak mereka adalah pelajar-pelajar yang gugur membela agama dan umat. Lalu ada lembaran utang-utang sang ayah rohimahulloh, insyaAlloh akan disyafaatkan Syaikh AbdulWahhab pada orang yang mau menanggung.

فالله خير حافظا وهو أرحم الراحمين

“Maka Alloh adalah sebaik-baik penjaga, dan Dia adalah Yang Paling penyayang.”

Kemudian datanglah mas’ul Rozih minta diketikkan daftar nama ikhwah mereka yang terluka. Sungguh menyedihkan membaca rincian luka dan cacat para ikhwah tersebut, padahal di antaranya ada yang anaknya kecil-kecil empat, sembilan dan seterusnya. Ada juga gadis kecil yang luka tertembus punggungnya dengan peluru. Untuk apa itu semua? Mereka tiap hari belajar sambil mencari sesuap makanan untuk keluarga mereka, lalu kondisi memaksa mereka untuk memanggul senjata di parit-parit yang dingin, mewakili tugas pemerintah dan masyarakat yg sedang melemah untuk membendung serangan musuh umat manusia. Di antara mereka ada yang pulang selamat meski sebagai pengungsi yang kehilangan harta dan tempat tinggal. Di antara mereka ada yang pulang luka-luka yang cacat bersama pengungsi yang lain. Dan di antara mereka ada yang tak pernah kembali, meninggalkan anak-anak yatim dan janda-janda. Lalu habis itu semua tangan-tangan yang tak punya malu menuduh mereka sebagai teroris? Kafa billahi syahida.

Sebagian orang yang hatinya berpenyakit ada yang cuma menonton sambil barangkali minum teh, dan apabila ada rincian berita yang tidak cocok, langsung lidahnya nyinyir mencela. Adapula yang cuma sibuk menuduh para ikhwah yang mulia tadi sebagai pengecut. Hijroh syar’iyyah yang terjadi setelah puncak pengorbanan tadi dianggap sebagai sikap lari dari perang oleh para penonton. 16 : 11 wib

Berikut ini adalah surat perjanjian yang dipaksakan untuk disetujui masyarakat Huts dan Bani Shuroim  yang akh Abu Mu’adz Hamud Al-Ashbuhiy mengirimkannya kepada kami. Suratnya sebenarnya adalah penjajahan Hutsiyyun terhadap muslimin, dan seakan-akan Hutsiyyun adalah pemerintah yang berdaulat, dan isi perjanjian bisa saja mereka ta’wilkan untuk membunuh atau merampas harta dan sebagainya.

Surat Perjanjian Syi'ah (2)

Berkas Surat Yang Dikeluarkan Oleh Milisi Hutsiyyin di Wilayah Huts Dan Bani Shuroim”

Syarat-syarat yang disepakati dan selesai disampaikan ke kabilah-kabilah di wilayah Huts dan Bani Shuroim dan isinya menetapkan sebagai berikut:

  1. Dilarang lalu lalang setelah sholat maghrib.
  2. Diperbolehkan bagi para pemilik mesin listrik untuk memakainya sampai jam sembilan malam saja.
  3. Dilarang kumpul-kumpul  di waktu kapanpun
  4. Setiap tiga keluarga di setiap desa dari desa-desa  Huts dan Bani Shuroim harus memberi makan para Mujahidin (Hutsiyyin).
  5. Dilarang membawa senjata kecuali di saat darurat atau hajat, maka boleh membawa senjata laras panjang tapi tak boleh membawa ju’bah (kantong yang berisi peluru-peluru). Idzin ini berlaku sampai tiba waktu untuk kami merampas seluruh senjata.
  6. Dilarang bepergian ke luar daerah atau masuk ke daerah ini kecuali dengan idzin terdahulu.
  7. Dilarang menghalangi para mujahidin (Hutsiyyin) yang hendak berbuat apapun yang tidak membahayakan masyarakat.
  8. Jika ada tetangga mengganggu tetangga yang lain, atau kabilah mengganggu kabilah yang lain, kasus akan segera dilaporkan ke Kantor Mujahidin.
  9. Dilarang menerima tamu sama sekali.
  10. Jika ada orang yang mencurigakan, rumahnya akan langsung dimasuki, dan digeledah, lalu diruntuhkan jika kondisi mengharuskan itu.
  11. Rumah-rumah yang dicurigai bahwa penghuninya adalah Takfiriyyun (Ahlussunnah) akan langsung ditembak dengan meriam.
  12. Setiap seperlima dari segala macam harta harus diberikan pada mujahidin.
  13. Dilarang mengeluarkan berkas perjanjian ini keluar wilayah. Barangsiapa diketahui dengan jelas bahwa dia ingin mengeluarkannya dari sisi perwakilan wilayah itu, maka dia akan langsung dibunuh karena tidak taat pada pemerintah.
  14. Akan langsung dilaporkan ke mujahidin siapapun orang yang membantah syarat-syarat ini, dan segera saat itu juga dia akan ditindak dengan sangat tegas.
  15. Syarat-syarat ini akan berlaku terhadap seluruh anak-anak, orang dewasa sampai bahkan para wakil kami di Huts dan Bani Shuroim.

Lalu disebutkan sekitar sepuluh wilayah dengan nama-nama wakil mereka, lalu berkas itu diakhiri dengan Tertulis: Kantor Anshorulloh di wilayah Huts dan Bani Shuroim.

Hasbunallohu wani’mal wakil. Inilah sedikit bencana yang Alloh timpakan pada orang-orang menelantarkan Al-Haq dan AhlulHaq di waktu yang dibutuhkan. Akhirnya kelompok yang lebih zholim menguasai mereka. Alloh ta’ala berfirman:

وكذلك نولي بعض الظالمين بعضا بما كانوا يكسبون.

“Dan demikianlah Kami menguasakan sebagian orang zholim terhadap orang dzolim yang lain disebabkan karena apa yang mereka perbuat.”

Muslimin itu banyak, dan kalau berhadapan langsung dengan Musyrikun dengan ikhlas dan tawakkal serta shidq (jujur), mereka selalu menang. Tapi kebanyakan mereka sudah tertimpa penyakit hubbud dunia (cinta dunia) dan karohiyatul maut (takut mati), sebagaimana dalam hadits Tsauban rodhiyallohu’anhu, dan Rosululloh Shollallohu’alaihi Wasallam menggambarkan keadaan kebanyakan muslimin:

غثاء كغثاء السيل ينتزع المهابة من قلوب عدوكم ويجعل في قلوبكم الوهن: حب الحياة وكراهية الموت.

“Kalian saat itu menjadi buih seperti buih banjir (banyak tapi tiada harganya), dicabut dari hati-hati musuh-musuh kalian rasa segan terhadap kalian, dan dijadikan di hati-hati kalian kelemahan : cinta hidup dann benci mati.” (HR. Ahmad (22450)/hasan).

Itulah kenyataannya. Saat rofidhoh menyerang desa-desa Yaman satu persatu dengan berbagai cara yang licik, banyak muslimin yang takut bangkit dan justru menyibukkan diri mengejar dunia. Bahkan sebagiannya mengejek para pelajar Salafiyyin yang kurus, faqir, lemah badan dan gizi seadanya yang justru bangkit membela darah, kehormatan dan tanah-tanah muslimin.

Bahkan sebagian tokoh-tokoh muslimin saat ditanya secara rahasia: “Siapa yang zholim : Salafiyyun atau Hutsiyyun?” Dia ragu menentukan siapakah yang zholim sebenarnya.

Manakala mereka tidak takut pada Allah sehingga berbuat maksiat, akibatnya hati mereka dihukum dengan disiksa rasa takut pada selain-Nya. Syaikhul Islam Rahimahullah berkata:

فإن كمل خوف العبد من ربه لم يخف شيئا سواه, قال الله تعالى: الذين يبلغون رسالات الله ويخشونه ولا يخشون أحدا إلا الله). وإذا نقص خوفه خاف من المخلوق.

“Maka jika sempurna rasa takut hamba pada Robbnya, dia takkan merasa takut pada siapapun selain-Nya. Alloh ta’ala berfirman: “(yaitu) Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah dan takut kepada-Nya dan tidak takut pada seorangpun selain Alloh.” dan jika rasa takutnya pada Allah berkurang, dia akan dijangkiti rasa takut pada makhluk.” (Majmu’ul Fatawa/1/hal. 94). Manakala hamba lebih mengutamakan rasa takut pada makhluk di atas rasa takut pada Robb alam semesta, datanglah bencana. Syaikhul Islam Rahimahullah berkata:

لما أظهر الناس ما نهاهم الله ورسوله عنه من الذنوب سلط الله عليهم العدو.

“Manakala orang-orang menampilkan dosa-dosa yang Allah dan Rosul-Nya larang, maka Allahpun menjadikan para musuh menguasai mereka.” (Majmu’ul Fatawa/34/hal. 205).

Al Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata:

وقد قضى الله تعالى قضاء لا يرد ولا يدفع أن من أحب شيئا سواه عذب به, ولا بد, وأن من خاف إيره سلط عليه, وأن من اشتغل بشيء غيره كان شؤما عليه, ومن آثر غيره عليه لم يبارك فيه, ومن أرضى غيره بسخطه أسخطه عليه ولا بد.

“Dan sungguh Alloh ta’ala telah menetapkan ketetapan yang tak bisa ditolak ataupun dibantah bahwasanya: barangsiapa cinta sesuatu selain-Nya, Dia akan menyiksanya dengan sesuatu itu, dan itu pasti. Dan barangsiapa takut pada selain-Nya, Dia akan menjadikan makhluk tadi menguasai dirinya. Dan barangsiapa menyibukkan diri dengan selain-Nya, Dia akan menjadikan sesuatu tadi sebagai kecelakaan untuknya. Dan barangsiapa lebih mengutamakan selain-Nya di atas Diri-Nya, Dia tidak akan memberkahinya dalam sesuatu tadi. Dan barangsiapa mencari ridho pada selain-Nya dengan tebusan kemurkaan-Nya, Dia akan menjadikan makhluk tadi justru murka padanya. Dan itu pasti.” (“Al Wabilush Shoyyib”/hal. 15). Hasbunallohuwani’malwakil. Ghufronaka Robbana wa ilaikal mashir. Sampai di sini dulu ucapan ana. 12 : 35 wib

Sungguh benar kata Al Akh Abu Hamzah Muhammad As Siwariy. Sekarang penduduk Yaman mulai menyadari dahsyatnya bahaya Hutsiyyin Rofidhoh, dan mulai menyadari besarnya jasa Ahlussunnah dalam menjaga benteng aqidah dan bangsa. Memang itulah adanya. Dulu dalam perjuangan Salafiyyun denga suara dan pena untuk menjaga agama dan serangan dai-da Rofidhoh, kebanyakan masyarakat tidak peduli. Lalu Salafiyyun bangkit mengorbankan darah dan harta demi menjaga tapal batas tanah dan desa dari gempuran pasukan tempur Rofidhoh, banyak umat yang cuma menonton dan menelantarkan Salafiyyun. Sekarang setelah Khoiwan dan Huts benar-benar dijajah Hutsiyyun baru mereka sadar besarnya jasa Ahlussunnah.Untuk Khoiwan kata Syaikh Abdulloh Al Asymuriy memang sudah dikuasai Hutsiyyun.10 : 22 wib

Hari 29 Rabu, 12 Rabiul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Syaikh AbdulWahhab Asy-Syamiriy dan lainnya bilang pada ana bahwa pagi tadi Hutsiyyun unjuk rasa di Shon’a. Entah minta apa.

Oya tentang kasus tadi malam dan seterusnya, tentu saja kita berharap terjadi ishlah antara kedua ulama Ahlussunnah : Syaikh Yahya dan Syaikh Robi’. Kita tidak menutup pintu cinta dan harapan. Alhamdulillah berita gembira dengan pertolongan dari Alloh ta’ala. Barusan Syaikh Abu Dahdah di Saudi menelpon ana untuk mengumpulkan malam ini juga daftar ikhwah yang luka-luka dan butuh perawatan, baik cukup di Yaman ataupun yang butuh berobat keluar negeri. Ada muhsinin yang siap membiayai. Lalu ana tanya beliau tentang kasus tadi malam maka beliau menjawab bahwa memang Syaikh Robi’ yang tidak mau bertemu dengan Syaikh Yahya. 22 : 03 wib

Hari 28 Selasa , 11 Rabi’ul Akhir 1435 H

Beberapa ikhwah, kemarin pagi Senin , 9 Rabiul awwal 1435 H menyampaikan kabar terbaru kepada kami tentang permasalah yang sedang terjadi yaitu “Apakah benar Syaik Rabi’ menolak Syaikh Yahya al-hajuri ?” mereka baca di beberapa situs hizby. Kemudian kami sampaikan hal ini kepada sumber yang tsiqah, yaitu al akh Abu Fairuz Abdurrahman Al-Indonesiy yang berada di Shon’a. Qodarullah ingin kami sampaikan kemarin penjelasannya, namun qodarullah ternyata listrik ditempat kami mati lumayan lama, dan Alhamdulillah baru bisa kami update pada jam ini.

BACA KEMBALI !!Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy berkata kepada kami di Majmu’ah Thaifah Al-Manshurah, Doktor Robi’ yang dulu nuduh Syaikh Yahya dan para Salafiyyin dengan tuduhan keji. Setelah dibantah dan kalah hujjah, dan tak sanggup melanjutkan hiwar yang dia bikin sendiri, lalu tidak mau tobat ataupun minta maaf. Kemarin Syaikh Yahya datang jauh-jauh dengan tawadhu’ mengunjunginya untuk berbaikan. Ternyata dia dengan sombong menolak ketemu padahal Syaikh Yahya sudah berdiri di samping rumahnya, dan bilang: “Aku tak akan menerima kedatangan dia sampai dia tobat.” Lalu anak buahnya dengan bangga menyebarkan itu di Sahab dan menuduh Syaikh Yahya sebagai  pengecut dan telantar. Berita ini ana dapatkan dari akh Ahmad Al Hakamiy dan lainnya yang ikut rombongan Syaikh Yahya. Ini ana sebar karena hizbiyyun sudah lebih dulu menyebarkan dan bangga dengan akhlaq buruk doktor Robi’.

nasehat bernilai tinggi 1Para ikhwah yang biasa berperang dengan malzamah marah dan bersiap-siap menembakkan hantaman-hantaman terhadap doktor Robi’, sejak tadi malam sampai tadi pagi. Tapi Syaikh Yahya melalui Syaikh Abdul Hamid berpesan agar ikhwah tenang. Siang ini akh Abu Kholid Hamud Al Jaizawiy mengabari kami bahwa situs “Sahab” tiba-tiba saja menghapus lagi tulisan mereka tadi malam itu. Sungguh mengherankan dan menggelikan.

nasehat bernilai tinggi 2Mereka tidak  ikut merasakan kedahsyatan tank dan rudal dan laparnya dihishor seratus hari, bisa-bisanya menuduh syaikh Yahya pengecut, padahal dengan melalui kekokohan beliau dan segenap ahlud dar, Alloh membasmi dua ribu setan rofidhoh. Sementara doktor Robi’ dan pengikutnya cuma nonton dari jauh dan bilang bahwa pengepungan tersebut adalah hukuman dari Alloh. Sekarang saat terjadi shulh dan Syaikh Yahya menaati keinginan wulatul umur untuk hijroh, ternyata para pengikut Doktor Robi’ nuduh beliau sebagai pengecut. Ketika para singa sunnah bersiap-siap mengirimkan tamparan pada meraka, Syaikh Yahya menenangkan ikhwah sambil lihat perkembangan, tiba-tiba saja para pengikut Doktor Robi’ sudah kecut duluan dan menghapus ejekan mereka sendiri. Ini menggelikan.Entah menit berikutnya apakah sudah ditampilkan lagi untuk membuktikan bahwa mereka siap bertanggungjwb dan bertempur dengan para singa yang hatinya sudah berkali-kali terluka di bulan ini. Kita tunggu. Tadi malam sampai  pagi para ikhwah fudhola sibuk membicarakan sikap buruk para pendengki dan berniat mengeluarkan hantaman, tapi datang perintah Syaikh Yahya untuk para ikhwah tenang dulu.

Kedengkian mereka jauh melebihi para ashhabul jam’iyyat yang bermusuhan dengan Syaikh Yahya. Akh Hamud Al Ashbuhiy, musyrif “Qol’atis Sunnah” mengabari kami bahwa seorang ikhwah yang menyertai Syaikh Yahya saat masih di Shon’a mengabari beliau bahwa banyak ashhabul jam’iyyat mengunjungi Syaikh Yahya dan berkata: “Demi Alloh, belum pernah kami melihat ada orang yang lebih pemberani dan lebih tabah daripada Syaikh Yahya. Beliau betul-betul  gunung yang megah.”

Teman ana Akh Abdurrohman (ana lupa kuniyahnya) yang di Saudiy mengabari ana bahwa setelah berjuang susah payah untuk bisa melihat Syaikh Yahya, akhirnya dia berhasil berjumpa beliau saat thowaf. Syaikh Yahya kelihatan letih, maka akh Abdurrohman mencarikan kursi roda untuk beliau, lalu beliau duduk di kursi itu dan Abdurrohman mendorongnya. Jazahullohukhoiro.

Barangkali kayak tiga tahun yang lalu ada ikhwah yang berniat baik dan ingin kami berkata halus tentang Doktor Robi’. Maka sekarang ana jawab dengan mohon taufiq pada Alloh:

Jazakallohukhoiro atas niat baik antum semua. Kami tidak menuduh Doktor Robi’ sebagai hizbiy atau mubtad’, tapi dia sudah menuduh para murit Syaikh Yahya dengan tuduhan keji selama bertahun-tahun dan dijelaskan dengan lembut dan sabar bertahun-tahun tetap saja berkata keji. Dan ana sudah menulis bantahan ditahun lalu dengan lembut, tetap tidak mau peduli. Dan ana sudah menuliskan hadits: “Sesugguhnya pemilik hak punya hak utk bicara.” dan ana bilang: “Setelah kesabaran ini semua tidak  bermanfaat bagi kalian, maka jangan salahkan kecuali diri kalian sendiri jika kami membela diri dengan nada keras.” di akhir suatu risalah ana bilang: “Jika kalian kembali menzholimi kami dengan jahat, maka kami akan kembali membela diri dengan tegas.” inilah udzur kami.

Sudah lebih dari sembilan tahun Doktor Robi’ menyerang Syaikh Yahya dari balik dinding, dan mempengaruhi para thullab yang menziarohinya sehngga berbalik membenci Syaikh Yahya tanpa hujjah. Tapi di hadapan Syaikh Yahya atau lewat telpon, dia muji-muji Syaikh Yahya dan mengingkari perbuatannya yang terbongkar. Akhirnya lama-lama makin jelas. Akhirnya Syaikh Abdul Hamid Al Hajuriy berangkat umroh sambil ziaroh ke Doktor Robi’ untuk perbaikan. Ternyata muncul kedengkian yang selama ini disembunyikan. Akhirnya Syaikh Abdul Hamid bilang: “Wahai Syaikh, Syaikh Yahya adalah penerus Anda dalam jarh wat ta’dil. Syaikh Yahya adalah penerus bendera peperangan terhadap ahlul bathil yang Anda pancangkan, janganlah Anda sampai memusuhi beliau.” Tapi Doktor Robi’ tidak peduli. Syaikh Abu Amr Al Hajuriy bercerita pada ana bahwa saat beliau ziaroh baik-baik ke Doktor Robi’ langsung dia menjelek-jelekkan Syaikh Yahya. Maka dengan halus beliau menjelaskan yang sebenarnya sampai Doktor Robi’ terdiam. Ternyata esok harinya saat para peziaroh yang lain datang ke Doktor Robi’, lagi-lagi dia menjelek-jelekan Syaikh Yahya dengan syubuhat-subhat yang telah terbantah habis kemarin. Akhirnya Syaikh Abu Amr bilang: “Kalau seperti ini, susah kita memperbaiki.” Saat sebagian thullab ziaroh setelah munculnya fitnah Adaniy, Doktor Robi’ bilang pada mereka: “Kalian harus bergabung dengan orang-orang Selatan (Aden dan sekitarnya).” Syaikh Abdul Hakim Ar Roimiy hampir setahun yang lalu mengabari ana bahwa seperti biasa beliau tiap tahun ziaroh ke Doktor Robi’. Ternyata langsung dia bilang pada Syaikh Abdul Hakim: “Engkau  delapan tahun masih saja bergabung dengan Hajuriy!?” Syaikh Abdulloh Iryaniy ziaroh ke Doktor Robi’ dengan halus dan penuh adab berusaha menjelaskan duduk perkara yang tersamarkan, ternyata malah ditahdzir oleh Doktor Robi’ dan dijuluki sebagai haddadiy. Bahkan sepulangnya Syaikh Iryaniy ke Baidho ternyata terjadi persekongkolan para hizbiy jadid dengan persetujuan Doktor Robi’, dan ditandatangani oleh orang dekat dia: Abu Hammam Al Baidhoniy untuk mengeluarkan Syaikh Iryaniy dari masjid Baidho, akhirnya beliau terusir. Ahlussunnah sudah cukup sabar dan sopan. Kami tidak menghizbikan ataupun mentabdi’ Doktor Robi’, tapi kami cuma bela diri. Barangsiapa melemparkan panah berulang-ulang, dan tidak peduli dengan kesabaran si mazhlum, jangan teriak jika si mazhlum bangkit menghantam. Sampai sekarang nggak ada perang malzamah dengan bahasa arob dengan Doktor Robi’ dan pengikutnya. Ana untuk sementara cuma nulis dengan bahasa Indonesia karena di Indonesia sudah mereka mulai. (terbukti berpagi-pagi mereka situs para hizby bersorak gembira mengucapkan syukur terimakasih atas penolakan doktor Rabi’ terhadap unjungan syaikh Yahya, (adm). Asy Syaikh Sa’id Da’as Al Yafi’iy rohimahulloh menulis surat rahasia ke Doktor Robi’ dengan halus dan menjelaskan berbagai kasus yg sebenarnya, dan berkata dengan halus: “Wahai Syaikh, Anda jangan menyerang Salafiyyun Dammaj, jangan sampai Anda kehilangan mereka. Selama ini merekalah yang berjalan di atas jalan Anda, bangga dan menukil ucapan-ucapan Anda, habis-habisaan menghantam hizbiyyun yang menyerang Anda. Mereka itulah pewaris perjuangan Anda. Bukannya pada pengikut si ‘Adaniy.” ternyata malah Doktor Robi’ menjuluki beliau sebaigai haddadiy.

Adapun masalah istilah “Doktor”, ini adalah gelar yang memang ada pd dirinya secara resmi dan tidak diingkarinya. Dan sebagian mustafidun ashhabul malazim biasa panggil dia demikian sampai dia mencabut tuduhan batil terhadap para thullab Dammaj sebagai “Haddadiyyun” dan “ahli ghuluw yang tiada tara.” sampai tadi siang para mustafidun memanggilnya dengan “doktor.” nggak dusta. Cuma membela diri. 19:00 wib

Hari 27

Senin, 10 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan :   Akh Abu Kholid Al Jaizawiy menukilkan pada kami dari akh Muhammad As Siwariy bahwa hari Ahad kemarin Asy-Syaikh Al Faqih Al Allamah Yahya Al Hajuriy berjumpa dengan Asy-Syaikh Al Faqih Al Allamah Muhammad Al Atsyubiy di Al Harom Al Makkiy.

Abu Abdillah Fadhil Muhammad Al Maidaniy menyampaikan penjelasan kepada kami, bahwa Syaikh Wasiyyullahu ‘Abbas hadfidzhahullah mengajar di masjidilharaam di tempat thawaf,beliau aslinya orang Pakistan halaqah beliau di hadiri banyak thullab setiap beliau selesai memberikan kajian sampai beliau keluar dari Masjidilharaam di ikuti oleh thullab yang masih ingin bertanya dars beliau di hadiri juga oleh para masyaayikh yang mengajar di ma’had haram Syaikh Washiyullah Al’abbas ana mendapat kewarganegaraan saudi dengan isyraaf Syaikh Assudaiys imam masjidilharaam karena kebutuhan umat terhadap ilmu hadist yang ada pada beliau,begitulah yang ana dengar tentang beliau Allahua’laam.

Sedang Almuhaddist syaikh Muhammad Ibnu syaikh ‘Ali Aadam al-Atsyubiy hafidhahullah beliau mensyarah kitab sunan nasaaiy menjadi 42 jilid dan kitab tersebut jika di beli dari penulisnya seharga 700 real saudi, syaikh Muqbil ibn Haadiy alwwadi’iy rahimahullah memberikan taqdim pada syarah kitab tersebut dengan pujian terhadap pensyarahnya,beliau aslinya adalah orang Ethiyopia, ketika kitab beliau di bacakan di sisi Syaikh ‘Abdul  ‘Aziyz alu syaikh,  ana mendapat khabar bahwa beliau meminta kepada umaraa’ agar memberikan idzin untuk beliau mengajar di masjidilharaam dan tentu mendapatkan kewarganegaraan. Allahua’laam saat ana masih di makkah beliau senantiasa mengajar di masjid Al-Abraar di nakkaasyah setelah isya yang juga banyak di hadiri thullab termasuk pengajar di ma’had harom,beliau juga mengajar di Daarulhadits Al-khaiyriyyah di Awaaliy,Syaikh Muhammad ‘ali aadam tinggal di Zaahir, beliau membeli rumah di situ,supir beliau yang selalu mengantar beliau pulang pergi adalah salah satu penjaga masjidul-haraam al-Makkiy yang bernama ‘Abdul’aziyz, ana sering melihat Syaikh Wasiyyullah ‘abbas belanja kitab di maktabah Asadiy di Aziyziyyah beliau sangat ramah dan selalu bercerita bahwa dulu beliau sangat mudah mendapatkan kitab-kitab yang di inginkan dengan harga murah di depan babul’umrah di Haram karena keperdulian yang tinggi dari pemerintah mensubsidi kitaab-kitab tersebut,beliau meladeni pertanyaan sekalipun sambil berjalan sangat menjaga waktu,syaikh shaalih alfauzan hafidzhahullah juga beberapa kali berkunjung ke maktabah tersebut dan ketika beliau ingin membayar pemilik toko menolak syaikh sedikit mendesak,pemilik toko menyodorkan kitab menerangkan bahwa yang mensyarah kitab itu adalah syaikh sendiri,para masyaayikh senang dan berbinar binar ketika mendapatkan kitab yang di cari,bahkan dalam bathin ana berkata ” jika di suruh memilih antara kitab dan emas mereka akan memilih kitab” wa ilallahi turja’ulumuur

Allahumma sahhil amra ikhwaaninaa,wa ayyid akhaanaa khaalid ‘ala ‘auniljurhaa ‘alayka tawaqqalnaa wa ilayka anabnaa wa ilaykalmasyir.

Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy menanggapi, jazakumullohukhoiro. Wajazakallohukhoiro ya akhona Fadhil Muhammad atas keterangan dari antum. Sungguh ana menyesal karena sibuk bantu Syaikh Syamiriy ana belum beri tanbih tentang kondisi Syaikh Washiyyulloh ‘Abbas tahun-tahun  ini.

  • Dalam kitab yang disusun Asy Syaikh Husain Al Hathibiy “Ayyatuhal ‘iru Innakum Lasariqun” beliau menukilkan jarh Syaikh Yahya tentang Syaikh Washiyyulloh Abbas bahwa dia adalah Turotsiy, condong pada Jam’iyyat Ihyaut Turots, juga berfatawa bolehnya intikhobat (pemilu)
  • Syaikh Abu Amr Al Hajuriy punya ceramah yg membantah syaikh Washiyyulloh, dengan judul “Ar Roddu ‘Ala Jam’iyyat Ahlil Hadits” empat halqoh. Beliau juga punya risalah berjudul “Al Jawabul Mardhiy” isinya menjelaskan kesalahan2 syaikh Washiyyulloh.
  • Syaikh Zayid Al Wushobiy juga punya risalah sudah dicetak, isinya membantah kebatilan syaikh Washiyyulloh. Ana lupa judulnya, ada di Maktabah ‘Ammah Darul Hadits Dammaj.
  • Al Akh Al Fadhil Al Mufid Abu Abdirrohman Nawwas Al Hindiy punya risalah menjelaskan kesalahan2 syaikh Washiyyulloh dg judul “Fathu Dzil Jalalil Hadi”Beliau dan para tholabah terkemuka Hindia juga menulis risalah ttg itu dg judul “Haqoiq ‘An Jam’iyyat Ahlil Hadits Fi Brithonia Wal Hind Wa Mimma Shodaro Minasy Syaikh Washiyyulloh Abbas.” dan risalah itu diidzinkan Syaikh Yahya utk disebar.

Kemarin ana tanya akh Nawwas Al Hindiy, apakah setelah risalah tersebut dikirimkan, syaikh Washiyyulloh tobat atau rujuk? Beliau menjawab: “Nggak ada pengumuman rujuk, bahkan smpai sekarang masih saja suka turun di beberapa jam’iyyat.”

Abu Abdillah Fadhil Muhammad menyampaikan, SubhaanAllah sedemikiankah keadaan beliau sekarang?apa yang ana ketahui adalah keadaan beliau empat setengah tahu yang lalu, pada saat ana belajar di masjidilharaam ana musyafahah di majlis syaikh yahya almudarris kebetulan syaikh washiyullah mengajar waktu yang sama,ana hanya mengetahui bahwa beliau ngajar di tmpat thawaf di sisi sebelah mana ana juga tidak tahu persis hanya saja beberapa orang syaikh yang ngajar di ma’had hadir di majlis beliau, ana beberapa kali melihat beliau di maktabah dan beliau di kenal sebagai muhaddis Allahua’laam keadaan beliau sekarang namun jika jarh terhadap beliau jarh mufassar maka ana akan membacanya insyaAllah.-selesai-

Ana (Abu Fairuz) Alhamdulillah kemarin sudah mengingatkan para anggota Majmu’ah “Akhbar Dammaj Qol’atis Sunnah” Dan “Akhbar Dammaj Salafiyyah” yang menampilkan pujian untuk Sheikh Washiyyulloh bahwa Syaikh Yahya menerima perjumpaan Syaikh Washiyyulloh itu bukan dalam rangka bermudah-mudah menerima kedatangan orang yang memiliki penyimpangan, tapi sebagai tamparan pada para masyayikh Al-Ibanah yang sombong-sombong dan angkuh.

Umat dan para ulamanya sampai bahkan para hizbiyyun dan tokoh-tokohnya mengelu-ngelukan Sheikh Yahya di Shon’a dan Makkah karena mereka tahu dan mengakui kebesaran jasa Syaikh Yahya mengangkat nama Islam dan Ahlussunnah di seantero alam. Sementara para masyayikh Ibanah terus saja dingin dan bersikap jelek terhadap beliau.

Syaikh Abu Amr Al Hajuriy bilang pada ana saat mendengar bahwa sebagian tokoh hizbiyyin akan ziyaroh ke Dammaj di tengah-tengah hishor pertama, beliau beliau: “Bahkan kalo Abul Hasan Mishriy datang kami akan menerimanya untuk kami nasihati.”

Ana bilang pada dua Majmu’ah tersebut bahwa Syaikh Washiyyulloh tidak dihukumi sebagai mubtadi’ ataupun hizbiy. Sekalipun begitu, kita jangan memanggilnya dengan “Fadhilatusy Syaikh” karena umat bisa terpedaya dengan kesalahan-kasalahannya.

Pujian antum untuk syaikh Washiyyulloh sebatas yang antum tahu itu tidak disalahkan. Al Khothib Al Baghdadiy rohimahulloh berkata tentang diutamakannya jarh mufassar dari ahlinya di atas ta’dil:

فإن الجرح به أولى والعلة في ذلك أن الجارح يخبر عن أمر باطن قد علمه, ويصدق المعدل ويقول له: قد علمت من حاله الظاهرة ما علمتها, وتفردت بعلم لم تعلمه من اختبار أمره, وأخبار المعدل عن العدالة الظاهرة لا ينفي صدق قول الجارح فيما أخبر به, فوجب لذلك أن يكون الجرح أولى من التعديل.

“Maka sesungguhnya jarh pada orang tadi haruss lebih diutamakan. Alasannya adalah bahwa si penjarh mengabarkan tentang perkara yang tersembunyi yang diketahuinya, dan membenarkan apa yang diberitakan oleh si penta’dil dan berkata pada si penta’dil : aku telah tahu keadaan yang nampak dari dia sebagaimana yang engkau tahu, tapi aku menyendiri dengan ilmu yang tidak engkau tahu melalui mengujian kondisi dia. Dan berita-berita si penta’dil tentang kelurusan agama yang nampak itu tidaklah menafikan kejujuran ucapan si penjarh terhadap apa yang diberitakan si penjarh, maka wajiblah dengan itu untuk bahwa jarh itu lebih didahulukan daripada ta’dil.” (Al Kifayah/1/hal. 300).

Muhammad Ar Roimiy dengan kesombongannya sebagaimana dalam muqoddimah “Al Ibanah” cet kedua itu tidak pantas jadi syaikh, apalagi jadi imam. Dia itu masbuq munharif hizbiy. Sebagian ikhwah bilang dia munafiq. Alhamdulillah.

  • Syaikh Muhammad Al ‘Amudiy hafizhohulloh bilang bahwa si Muhammad Ar Roimiy itu bukan mujtahid, dia itu cuma pemberi petuah.
  • Syaikh Sa’id Da’as rohimahulloh bilang bahwa orang tadi hizbiy.
  • Syaikh Yahya hafizhohulloh bilang di dalam dars ‘amm: “tinggalkan saja si Muhammad Al Wushobiy dan Muhammad Ar Roimiy.”
  • Syaikh Abu Bakr bin Mahir Al Mishriy hafizhohulloh bilang: “Muhammad Al Wushobiy wajib dituntut tobat krn meniadakan syar’iyyatul jihad sama sekali. Jk tak mau tobat maka wajib dibunuh. Dan kita tdk ragu bhw Muhammad Al Wushobiy dan Muhammad Al Imam adlh hizbiy.”

Adapun syaikh Washiyyulloh, dia belum rujuk karena masih tersamarkan syubuhat-syubuhat di hatinya, tapi tidak aktif menyerang ahlul haq, maka para ulama sabar menasihatinya dan belum memvonisnya sebagai hizbi dan sebagainya, tapi tetap memperingatkan umat dari kesalahan-kesalahannya. Syaikh Sa’id Da’as rohimahulloh sudah menyebutkan ucapan-ucapan para ulama tentang perbedaan antara menjatuhkan vonis sebagai mubtadi’, dengan menerangkan kesalahan si pelaku. Tidak semua pelaku bid’ah adalah mubtadi’, sebagaimana tidaklah setiap pelaku syirik adalah musyrik, sebagaimana tidaklah setiap pelaku kekufuran adalah kafir. Beda dengan manhaj para haddadiyyah yang menyatakan bahwa pelaku bid’ah langsung divonis sebagai mubtadi’.

Adapun Syaikh Muhammad Al Atsyubiy, Syaikh Yahya berkata: “Aku tidak tahu tentang beliau kecuali kebaikan saja.”

Jazakallohukhoiro. Jayyid. Beliau juga tidak dikenal senang dengan jam’iyyat ataupun senang bergaul dengan hizbiyyin dalam kondisi beliau tahu bahwa mereka adalah hizbiyyin. Beliau tidak dikenal punya amalan jelek tersebut.-selesai-

Untuk orang yang selama ini dikenal tsiqoh, perlukah untuk diuji lagi? Para Salaf berbeda pendapat tentang ini. Syaikh Yahya setuju dengan pendapat Al Imam Ahmad rohimahulloh bahwa orang yang terkenal tsiqoh tak perlu diuji, sesuai dengan sebagian dalil yang ada tentang masalah ini, sampai ada persaksian kuat yang menjelaskan jati diri yang sebenarnya. 

Al Imam Al Khothib Al Baghdadiy rohimahulloh menyebutkan dengan sanadnya dari Ahmad bin Manshur Ar Romadiy yang berkata: aku keluar bersama Ahmad bin Hanbal dan Yahya bin Ma’in ke tempat Abdurrozzaq (di Shon’a Yaman), aku sebagai pelayan bagi keduanya. Manakala kami kembali ke Kufah (Iroq) Yahya bin Ma’in berkata pada Ahmad bin Hanbal: “Aku ingin menguji Abu Nu’aim (Fadhl bin Dukain). Maka Ahmad bin Hanbal berkata: “Janganlah engkau inginkan itu, beliau itu tsiqoh.” maka Yahya berkata: “Aku harus mengujinya.” Maka Yahya mengambil selembar kertas lalu menulis di dalamnya tiga puluh hadits dari hadits Abu Nu’aim dan menjadikan di setiap ujung sepuluh hadits dari rangkaian 30 hadits tadi satu hadits yang bukan dari hadits beliau. Lalu keduanya datang ke Abu Nu’aim, lalu keduanya mengetuk pintu Abu Nu’aim. Maka beliau keluar, lalu duduk di toko tanah liat yang sejajar dengan pintu rumahnya. Lalu beliau menarik Ahmad bin Hanbal dan mendudukkan beliau di sebelah kanannya, dan menarik Yahya bin Ma’in lalu mendudukkan beliau di sebelah kirinya. Kemudian aku duduk di sebelah bawah toko itu. Lalu Yahya bin Ma’in mengeluarkan tabung, lalu Yahya membacakan pada Abu Nu’aim sepuluh hadits, dan Abu Nu’aim diam (membenarkan bahwa hadits-hadits tadi memang riwayat beliau). Lalu Yahya membacakan hadits kesebelas, maka Abu Nu’aim bilang pada beliau: “Ini bukan haditsku, coretlah hadits itu.” Lalu Yahya membacakan pada Abu Nu’aim sepuluh hadits kedua, dan Abu Nu’aim diam. Lalu Yahya membacakan hadits kesebelas yang kedua, maka Abu Nu’aim bilang pada beliau: “Ini bukan haditsku, coretlah hadits itu.” Lalu Yahya membacakan pada Abu Nu’aim sepuluh hadits ketiga. Lalu Yahya membacakan hadits kesebelas yang ketiga, maka berubahlah raut muka Abu Nu’aim dan mata beliau berbolak-balik. Lalu beliau menghadapkan wajah pada Yahya bin Ma’in seraya berkata padanya: “Adapun orang ini -dan beliau memegang lengan atas Ahmad- maka dia terlalu waro’ untuk berbuat macam itu. Adapun orang yang ini, -maksud beliau adalah aku- maka kemampuan dia terlalu rendah untuk sanggup berbuat itu. Akan tetapi ini adalah perbuatan kamu wahai sang pelaku!” Lalu Abu Nu’aim mengeluarkan kakinya dan menendang Yahya bin Ma’in dan melemparkannya dari toko, lalu beliau bangkit dan masuk ke rumah beliau. Maka Ahmad berkata pada Yahya: “Bukankah aku sudah melarangmu dari menguji beliau, dan aku berkata padamu bahwa beliau itu tsabt (amat kokoh)?” Yahya berkata: “Demi Alloh, sungguh tendangan beliau lebih aku sukai daripada safarku (ke Abdurrozzaq).” (selesai dari “Tarikh Baghdad”/5/hal. 390).

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Ana diajak teman untuk mengunjungi rumah akh Kholid Al Ghirbaniy Musyrif ‘Amm Al ‘Ulumis Salafiyyah karena katanya beliau ingin kenalan dengan ana, maka kami masuk ke rumahnya dan diberi minum teh. Beliau sedang sibuk menulis di komputer. Ternyata di dalam rumah beliau yg cukup besar itu ada beberapa ikhwah pengungsi yang dinaunginya. Ternyata di samping itu beliau juga merawat akh tholibil ‘lim yg terluka kakinya di Barroqoh, dan cacat lumpuh dan harus duduk di kursi roda.

Doakanlah akh Kholid Al Ghirbaniy agar Alloh segera menghilangkan gunung hutang di pundak beliau. Pilihlah misalnya doa dalam hadits hasan lighoirihi yang diriwayatkan At Tirmidziy dari Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu’anh:

أن مكاتبا جاءه فقال: إني قد عجزت عن كتابتي فأعني . قال: ألا أعلمك كلمات علمنيهن رسول الله صلى الله عليه وسلم لو كان عليك مثل جبل ثبير دينا أداه الله عنك؟ قال: قل: اللهم اكفني بحلاالك عن حرامك وأغنني بفضلك عمن سواك.

“Bahwasanya ada seorang budak yang membeli dirinya datang pada beliau seraya berkata: “Sungguh saya tidak sanggup melunasi pembayaran pembebasan diri saya, maka tolonglah saya.” Maka Ali berkata: “Maukah engkau kuajari kalimat yang diajarkan Rosululloh shollallohu’alaihiwasallam padaku, yang andaikata engkau punya utang sebesar gunung Tsabir niscaya Alloh akan melunasinya untukmu?” Lalu beliau berkata: “Ucapkanlah: (yang artinya) Ya Alloh cukupkanlah saya dengan rizqi-Mu yang halal agar tidak butuh pada rizqimu yang harom, dan kayakanlah saya dg karunia-Mu agar tidak butuh pd yg selain-Mu.” (At Tirmidziy/3563).

Tentu saja dhomirnya disesuaikan dengan orang yang didoakan:

اللهم اكفه بحلالك عن حرامك وأغنه بفضلك عمن سواك. 10 : 07

Hari 26

Ahad, 9 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Arubah Salim Al-Maliziy mengirimi kami remakan “Nasehat Sheikh Abu Amr Al-Hajuriy Ba’da Isya’ di Masjid Al-Fath Shan’a”.

sheikh amr

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsiy mengabarkan :

Berikut ini risalah kepedihan dari Akh Kholid Al Ghorbaniy, kepala pengurus ikhwah yang luka-luka:

Aku berlepas diri pada Allah dari setiap keluhan yang diajukan oleh siapa saja dari ikhwah yang luka terhadap diriku. Aku tidak lain kecuali satu orang dari muslimin yang mempekerjakan diri untuk menelusuri saudara-saudaranya yang luka.

Rumah sakit Al-Maidaniy penuh sesak dengan orang-orang yang luka, dan tidak didapati dokter yang mau aktif bersama kami kecuali sedikit sekali. Aku tak sanggup membeli obat-obatan karena terlalu banyaknya ikhwah yang luka. Obat-obatan yang ada pada kami tidak mencukupi kebutuhan. Ikhwah yang luka lebih dari seribu orang dari seluruh medan laga.

Ada lebih dari delapan puluh orang tercatat kondisinya butuh untuk berangkat berobat ke luar negri, mereka semua menanti realisasi janji-janji pemerintah, semoga Alloh memberinya taufiq.

Aku tidak tahu apa lagi yang bisa kuucapkan? Aku tak tahu kepada siapakah aku akan berbicara?

Operasi-operasi untuk kebanyakan orang yang luka terbengkalai. Di atas itu semua, beban-beban utang bertumpuk-tumpuk harus kami bayarkan pada rumah sakit Azaliy dan rumah sakit Yamaniy Almaniy, juga pada klinik gigi, dan apotek.

Sungguh aku telah bosan meminta-minta tolong. Pada hari ini seorang ikhwah yang luka hampir meninggal di hadapanku karena pengaruh tembusan peluru di kepalanya yang dulu menimpa dirinya di Dammaj. Yang satunya lagi matanya hampir buta dan butuh operasi yang biayanya empat ratus ribu reyal yamaniy. Yang lainnya lagi tangannya hampir lumpuh karena pengaruh peluru dan butuh operasi. Sebagian yang lain menelpon diriku dari kampungnya dan bertanya: “Sudah bisakah saya turun (ke Shon’a) untuk berobat?” dan masih banyak keluhan-keluhan yang lain.

Wahai Ahlussunnah, bertaqwalah kalian pada Allah. Ya Allah, saksikanlah, saya sudah menyampaikan ini.

(Selesai. Hasbunallohu wani’mal wakil). 12 : 40 wib

Mengabarkan pada kami akh Abu Mu’adz Hamud Al-Ashbuhiy bahwa akh Ahmad Al ‘Iwadhiy mengabarkan bahwa hari Sabtu kemarin banyak tamu berdatangan mengunjungi Sheikh Yahya di Harom, bahkan Sheikh Washiyyulloh Al ‘Abbasiy datang menyalami Sheikh Yahya dan mencium kepala beliau. Para muridnya juga datang menyalami Sheikh Yahya. Akh Ahmad Al Hakamiy membenarkan berita tadi dan menambahkan bahwa Sheikh Washiyyulloh menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Abdurrahman bin Sheikh Yahya. 09 : 39 wib

Hari 25 Sabtu, 8 Rabi’ul Akhir 1435 

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Tadi malam Sabtu seorang ibu menelpon akh Ahmad As-Saiq sambil menangis menanyakan anaknya yang sampai sekarang hilang dalam pertempuran Kitaf. Tadi malam ada yang menelpon Syaikh Fath Al-Qodasiy menanyakan saudara yang juga belum jelas keberadaannya sekarang. Ditambah dengan 3 nama lainnya. Maka data-data diperiksa tapi kelima nama tadi belum ditemukan di antara daftar orang luka ataupun yang meninggal. Maka Sheikh Syamiriy menelpon akh Thohir Al Hasaniy untuk menelusurinya dalam daftar orang hilang/tertawan. Moga Allah menyelamatkan seluruh tawanan, mengembalikan seluruh yang hilang, dan merohmati yang meninggal, serta menyembuhkan yang luka-luka.

Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan. Seorang anak terkadang merawat ibunya disertai rasa bosan dan jemu. Seorang ibu pada umumnya mengandung janin, melahirkannya dan merawatnya sampai besar tanpa jemu, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan anak.”

Ibnul Jauziy Rahimahulloh dalam kitab “Birrul Walidain” bercerita bahwa ada seorang pemuda menggendong ibunya melewati seorang ulama. Maka pemuda tadi berkata pada sang alim: “Wahai Syaikh, saya menggendong ibu saya berhaji. Apakah saya sudah bisa membalas kebaikannya?” Sang alim berkata: “Belum.” Dia bertanya: “Kenapa?” Sang alim menjawab: “Karena ibumu dulu menggendongmu dan berharap engkau hidup dan tumbuh, sementara engkau menggendong ibumu dan engkau menanti-nanti kapan ibumu meninggal agar engkau bisa istrirahat dari beban di punggungmu.”

Dari Abu Huroiroh Radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

لا يجزي ولد والده إلا أن يجده مملوكا فيشتريه فيعتقه

“Tidaklah seorang anak bisa membalas kebaikan ayahnya kecuali jika dia mendapati ayahnya menjadi budak, maka dia membelinya lalu memerdekakannya.” (HR. Muslim). 17 : 36 wib

Makkah MukarramahAbu Fairuz Abdurrahaman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan: Akh Abdurrohman Al Ghosliy Al Hasyimiy mengirimkan pada kami gambar pemandangan Masjidil Harom dari kamar Syaikh Abdul Hamid Al Hajuriy di Makkah.

Inilah agungnya kedudukan Masjidillahil Harom. Alloh mengabulkan doa kekasih-Nya Ibrohim shollallohu’alaihi wasallam ribuan tahun yang lalu saat meninggalkan Hajar dan Isma’il di tanah suci yang belum ada bangunan dan tanamannya itu:

ربنا إني أسكنت من ذريتي بواد غير ذي زرع عند بيتك المحرم ربنا ليقيموا الصلاة واجعل أفئدة من الناس تهوي إليهم… الآية.

“Wahai Robb kami, sungguh saya telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yg tiada tanamannya di dekat rumah-Mu yg disucikan. Wahai Robb kami, itu agar mereka menegakkan sholat. Dan jadikanlah hati-hati sebagian dari manusia itu condong pada mereka,…” (QS : Ibrohim : 37).

Saat itu lembah Makkah kosong dari manusia, bangunan ataupun tanaman. Baitulloh masih berupa gundukan pondasi. Setelah Isma’il besar, Alloh mewahyukan pada Ibrohim agar mereka berdua membangun Baitulloh tadi. Setelah selesai, Alloh mewahyukan pada Ibrohim:

وأذن في الناس بالحج يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتين من كل فج عميق.

“Dan serulah ke manusia agar mereka berhaji, niscaya mereka mendatangimu dengan jalan kaki, dan ada yang naik di atas setiap kendaraan yang datang dari setiap jalan raya yg jauh.” (QS : Al Hajj : 27).

Maka Ibrohim berseru, dan seruan beliau itu Alloh sampaikan ke seluruh dunia, bahkan diabadikan di seluruh generasi sampai hari Kiamat, sehingga manusia dan jin dari generasi ke generasi berduyun-duyun datang berhaji ke Makkah.

Yang tidak sanggup datang, hatinya condong dengan  penuh kerinduan dan menangis untuk bisa mengunjungi Tanah Suci itu. 

Yang sudah selesai Haji dan bersiap-siap pulang, dia menoleh kembali ke tempat itu dan menangisi perpisahan tersebut. 10 : 50 wib

Abu Arubah Salim Al-Maliziy mengirimkan kepada kami rekaman khutbah jumat Sheikh Muhammad ba Jammal di Masjid Al-Fath Shan’a pada tanggal 08 Rabiul Akhir 1435 Hijriyyah. Kami mengucapkan Jazakallahu Khairan. 01 : 00 wib

Sheikh Ba JAmmal jum'at

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Abu Abdirrahman Al Yafi’iy menuliskan pada kami hasil wawancara “Sho’dah Online” dengan Syaikh Jabir Abu Syausho, salah seorang masyayikh terkemuka di Ushoimat dataran rendah yang bernama: “‘Usysyah.” beliau berkata: “Kami menilai bahwa Hutsiy itu penjajah, karena tidak mungkin bisa hidup bersama mereka di sini. Hutsiy ingin mengatur dirimu atau membunuhmu. Dia ingin mereka menciumi lututnya, mengambil hartamu, dan merobek kehormatanmu dan agamamu, atau membunuhmu.Dan apa yang terjadi di Dammaj yang berupa pengusiran ikhwah Salafiyyin dan pemaksaan mereka untuk keluar dari rumah-rumah mereka adalah bukti langsung atas kejahatan-kejahatan mereka.” selesai. Sho’dah online adalah situs yang amat mendukung Salafiyyun sejak sebelum hishor, dan sering membongkar kejahatan Rofidhoh di Sho’dah. 01 : 53 wib

Hari 24 Jum’at, 7 Rabi’ul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Mahmud Al-Jaizawiy menukilkan ke kami dari Akh Muhammad As-Siwariy bahwa Sheikh Yahya akan menerima para pengunjung setiap hari ba’dal isya’ (sehabis isya’) di penginapan beliau di Abrojus Sa’ah (Clock Tower Makkah) Saudi. 20 : 26 wib

Tersebar berita bahwa Syaikh Yahya bertemu dengan Syaikh Sholih Fauzan. Maka akh Ahmad Al Hakamiy yang menyertai beliau dalam perjalanan ini mengabari kami bahwa berita itu tidak benar. Syaikh Yahya sepanjang perjalanan sampai sekarang belum ketemu Syaikh Sholih Fauzan. Moga di masa mendatang itu terjadi. 03 : 17 wib

Hari 23 Kamis, 6 Rabi’ul Akhir 1435 H

IMG-20140206-WA0001Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Abu Abdirrohman mengabari kami bahwa Syaikh tiba di area bandara internasional Malik Abdul ‘Aziz, disambut secara resmi kenegaraan oleh kementrian Dalam Negri, disambut seorang jendral dan dibawa dalam empat mobil untuk jamuan resmi di hotel “Burjus Sa’ah.” 22 : 51 wib

Kamis ba’dash shubh (setelah shubuh) Asy Syaikh Yahya memberikan nasehat-nasehat penting untuk para pelajar, di antaranya:

  1. Memahami banyaknya nikmat Alloh pada kita.
  2. Mensyukuri nikmat Alloh.
  3. Mencurahkan perhatian penuh pada menuntut ilmu.
  4. Jangan sering-sering keluar ke jalanan.
  5. Menggencarkan dakwah dengan lembut pada masyarakat.
  6. kokoh di atas manhaj yang haq.
  7. Tamayyuz dan jangan campur baur dengan ahli bida’. 21 : 39 wib

Ceramah yang bagus tadi di masjid Al Fath, ana hadir di situ memenuhi panggilan beliau. Lalu sekitar jam sembilan pagi beliau dan rombongan berangkat umroh. Sebagian pengiring beliau mengirimkan gambar perjalanan dari Jeddah ke Mekkah. Asy Syaikh Abu Hatim bilang pada kami bahwa empat mobil mengiringi Syaikh Yahya keluar dari bandara internasional Jeddah. 22 : 00 wib

Hari 22

Rabu, 5 Rabiul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Mohon doa para ikhwah buat Akh Umar Al-Hindiy dan lain-lain yang sampai saat ini masih ditawan Rafidhah. 16 : 01 wib

Mengabarkan pada kami Akh Abu Kholid Al Jaizawi dari akh Kholid Al Ghirbaniy bahwa para wisathoh (penengah) pada hari Selasa ini berhasil mengeluarkan tujuh ikhwah yang disandera Hutsiyyun. Mereka adalah:

  1. Jamil Mukhtar Ali Salam (Aden)
  2. Ahmad Hasan Tsabit Afroh (Aden)
  3. ‘Affan bin Ali Futainiy (Aden)
  4. Amr bin Mukhtar Gholib (Aden)
  5. Tholhah bin Mukhtar Gholib (Aden)
  6. Rof’at bin Ahmad Hamud (Aden)
  7. Muhammad bin Muhammad Ali Hamud (Ta’iz)

Alhamdulillah atas nikmat besar kebebasan para ikhwah dari cengkeraman para setan Rofidhoh. Dan kemudian kita mengucapkan syukur yang besar pada Akh Thohir Al Hasaniy yang menjadi mas’ul pembebasan para sandera dari tangan Rofidhoh. Dan sampai sekarang beliau masih terus berjuang menelusuri sisa-sisa tawanan yang masih di tangan Rofidhoh. 00 : 49 wib

Hari 21 Selasa, 4 Rabiul Akhir 1435 H

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Selasa pagi : mengabarkan pada kami Akh Abu Mu’ah Hamud Al-Ashbuhiy bahwa Akh Syibrin Abu Ahmad mengabari beliau bahwa satu jam yang lalu ada ledakan didekat  mereka di Darus Silm Shan’a. 14 : 51 wib

Hari Senin pagi terbentuk shulh (perdamaian antara kabila-kabilah Bakil di wilayah Arhab dengan Hutsiyyun lewat perantaraan lajnah. Para ikhwah Salafiyyun di front Hasyid setelaha sekian lama berkorban tenaga, darah, harta dan nyawa, pada hari Senin mengundurkan diri dari front setelah melihat bahwa diri merekalah yang menjadi sasaran konspirasi dunia, dan mendapati kerasnya takhdzil dari pihak-pihak yang sebenarnya mampu dan berwenang untuk melindungi umat. Dan para ikhwah Salafiyyun tiba di Shon’a siang hari.

Telah mengabari kami akh Abu Kholid Al Jaizawiy bahwa media massa “Al Khobar” mengabarkan bahwa Senin siang setelah zhuhur, Hutsiyyuun memanfaatkan kesetiaan pasukan kabilah-kabilah Bakil pada hasil shulh (perdamaian) yang terjadi di Arhab, maka mereka berusaha menduduki gunung ‘Azan. Maka dihadang pasukan Bakil sehingga terjadi pertempuran sengit. 25 (dua puluh lima) Hutsiy roboh antara mampus dan luka. Ya Alloh, bunuhlah anjing-anjing setan itu dan hiburlah kaum muslimin. Sampai saat ditulisnya kabar ini perang masih berkecamuk. 10 : 41 wib

FAKTA-FAKTA PENTING : UCAPAN KUFUR TOKOH SYI’AH 

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : bahwa Akh Abu Umaimah Al-Maghribiy mengirimi ana rekaman suara perdana menteri Irak Al-Malikiy tentang wajibnya karbala sebagai kiblat. Juga kiriman dari Akh Abbas Al-Hatimiy tentang ucapan kufur Ahmad Syarofuddin Al-Hutsiy tentang “Kami ingin negara tanpa Agama”

Syiah menyeru kiblat ke karbala

syiah menyeru negara tanpa agama

Hari 20

Senin, 3 Rabiul Akhir 1435 H 

Ledakan dikota shon'a 2 Rabiul akhir 1435 HAbu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan :  Ana dipanggil sendirian masuk ke kamar Syaikh Muhammad Mani’ Ash Shon’aniy malam-malam. Beliau sudah semakin tua dan uban sudah merata. Tapi hapalan sanad masih amat kuat, dan makin berwibawa dan penyayang.

Beliau cerita pada ana bahwa beliau sudah bicara langsung ke Syaikh Husain Ahmar bahwa: “Peperangan ini semua sebenarnya adalah wewenang dan tugas kalian wahai pemerintah. Kami Ahlussunnah selama ini terpaksa memikulnya dan ini di luar kemampuan kami. Kalian membiarkan para pelajar, diserang dan dibunuhi, bertahan hidup dengan peralatan yang tidak seberapa. Kalau bukan belas kasihan dari Allah, niscaya kami sudah habis. Sekarang jalankanlah tugas kalian, ini adalah amanah di pundak kalian, kami sudah amat letih. Biarkan kami belajar dan ibadah dengan tenang.” Syaikh Husain Ahmar memaklumi. 11 : 55 wib

Akh Hamud Al Ashbuhiy mengabari kami bahwa tadi malam selepas jam dua belas, ibukota Shon’a digoncangkan oleh tiga ledakan dahsyat. Yang pertama di komplek  Shon’a Kuno, dekat rumah Syaikh Husain Ahmar. Yang kedua di komplek gedung Kementrian Pertahanan, di wilayah ‘Arodhiy. Lalu disusul baku tembak. Yang ketiga di Markiz Kumam di Jalan Al Haddah. Pasukan keamanan langsung bergerak menanggulangi situasi. 

Ya Alloh, kami ingin hidup tentram, belajar dengan tenang, dan konsentrasi ibadah. Tapi jika pihak yang berwenang takut pada tekanan Amerika najis itu, dan tidak mau tegas terhadap para khowarij (semacam Rofidhoh dan Qo’idah) dan membiarkan muslimin terus-terusan dibunuhi dan dilukai, alangkah pahitnya hidup mereka. Lalu setelah itu semua kami salafiyyun pula yang dituduh sebagai teroris. Alangkah teganya. Padahal para khowarij tadi itulah yang menjadi antek Amerika. Tahun-tahun ini berapa ribu muslimin yang meninggal dibantai Rofidhoh di Yaman Utara dan dibantai Al-Qo’idah di Yaman Selatan? Bahkan ratusan aparat pemerintahan dan keamanan juga mereka bunuhi. Kasus Rumah Sakit Al ‘Arodhiy belum lama terjadi, dan pemerintah tahu kerjasama Rofidhoh dan Qo’idah dalam kasus berdarah yang mencoreng wajah kementrian pertahanan tersebut. Jika pemerintah tidak tegas pada kaum busuk tadi, dan takut pada Amerika, maka akibatnya tambah fatal. Negara tambah diteror, dan rakyat yang setia pd negara tambah jadi tumbal. 11 : 36 wib

Mengabarkan pada kami Syaikh Zakariya Al Yafi’iy dan Abu Kholid Hamud Al Jaizawiy dari akh Abu Hamzah Muhammad As Siwariy bahwa sekarang Hutsiyyun sudah terkalahkan dan lari dari kota Huts, dan terus dikejar oleh pasukan kabilah-kabilah. Seorang komandan lapangan Hasyid, Syaikh Mujahid Fahd meninggal. Rohimahulloh. Kota Huts dikuasai kembali secara sempurna oleh pasukan kabilah-kabilah Hasyid. Alhamdulillah. 10 : 05 wib

Jazakallohukhairo. Akh Abu Kholid Al Jaizawiy menukilkan pada kami berita dari akh Muhammad As Siwariy bahwa sekarang terjadi pertempuran amat sengit antara pasukan kabilah-kabilah dari berbagai arah melawan Hutsiyyun yang di dalam kota Huts, jarak antar mereka hanya lima puluh meter saja. Lalu beliau melanjutkan bahwa saking derasnya tembakan pasukan kabilah-kabilah Hasyid sekarang sebagian Hutsiyyun terdesak dan mundur dari kota Huts. 09 : 00 wib

Datang berita kiriman dari Ma’rib Press bahwa pasukan tempur kabilah-kabilah Hasyid semakin memperkeras kepungan yang mencekik Hutsiyyun di Huts, dan kumpulan-kumpulan pasukan kabilah terus berdatangan. Mengabarkan pada kami akh Abu Kholid Al Jizawiy bahwa sekarang kabilah-kabilah memberondong daerah-daerah di Huts yang diduduki Hutsiyyun. 02 : 15 wib

Hari 19

Ahad, 2 Rabiul Akhir 1435 H

Terbakarnya tempat tinggal keluarga AhmarAbu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Hutsiyyun dengan bangga menyebarkan potret terbakarnya tempat tinggal keluarga Ahmar 23 : 20 wib

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Syaikh Abdul Karim Al Hasaniy menceritakan pada kami bahwa kondisi ikhwah di Khoiwan sangat terjepit. 21 : 52 wib

Aamiin. Kami menangis dan merenungi betapa kokohnya kehendak Alloh jika telah berkehendak, sementara terkadang/seringkali kami malas-malasan memenuhi hak-hal-Nya. Andai Dia menyiksa kami atas dosa-dosa kami, alangkah pedihnya. Seorang Nabi saja ketika terbetik di hatinya semacam kebanggaan dengan banyaknya umatnya dan berkata: “Siapakah yang bisa mengalahkan mereka?” maka Alloh memberikan peringatan keras dengan kematian 70.000 pengikutnya dalam tiga hari. 22 :47 wib Perang Hunain dan Uhud juga mengandung pelajaran pahit. Bisa jadi ini peringatan keras karena sempat muncul kalimat-kalimat pongah untuk pasukan Hasyid. Alloh membersihkan dosa mukminin dengan pelajaran keras ini dan menambahi dosa bagi orang-orang kafir sehingga orang-orang kafir makin berhak mendapatkan cemeti adzab yang keras dan menyakitkan. 22 :49 wib

Mengabarkan pada kami Syaikh Husain Al Hathibiy Hafizhohulloh bahwa pada malam Ahad kemarin terjadi perang mati-matian antara kabilah-kabilah Hasyid dan Hutsiyyun di kota Huts sampai terbit fajar. Hutsiyyun berhasil merusak kota Huts dengan tank-tank mereka dan meruntuhkan rumah-rumah membunuhi wanita dan anak-anak kecil. Dari pasukan kabilah yang terbunuh sekitar dua puluh orang, sementara yang mampus dari kalangan Hutsiyyun ditengah kota Huts lebih dari seratus orang. Semoga langsung disiksa di neraka. 23 : 05 wib  Setelah persediaan amunisi dan senjata makin menipis mundurlah pasukan kabilah yang di front ‘Ajmar dan Romidh, ke dua gunung yang membentang di atas kota Huts. 23 : 26 wib Rumah keluarga Ahmar yang di Al Khomriy menjelang fajar dibakar oleh para penjaganya. Pasukan kabilah di ‘Ajmar dan Romidh dalam proses mundurnya mereka, mereka menanti keluarnya para wanita dan anak-anak dari kota Huts. Sampai saat ini yang telah keluar dari Kota Huts sudah lebih dari dua ribu keluarga.23 : 07 wib Penduduk Hasyid menyeru kaum muslimin untuk menolong saudara-saudara mereka dan mempertahankan Hasyid yang menjadi pintu gerbang Shon’a itu. 23 : 08 wib mereka juga menyeru pemerintah untuk mengumumkan sikap yang jelas terhadap kasus yang mengancam rakyat dan negara tersebut. 23 : 08 wib Syaikh Abdul Wahhab Asy Syamiriy hafizhohulloh seharian penuh bolak-balik pergi ke para petinggi pemerintah untuk segera bertindak menyelamatkan umat dan bangsa. 23 : 09 wib Al Akh Al Fadhil Muhammad Muhandis bercerita padaku bahwa pemerintah mengemukakan udzur bahwa mereka tak bisa bertindak tegas terhadap Rafidhoh karena negara-negara kafir menekan agar diam saja. Hasbunallohu wani’malwakil. 23 : 09 wib

Mengabarkan pada kami Al Akh Al Fadhil Abu Kholid Mahmud Al Jizawiy bhw para wisathoh berusaha keras untuk menghentikan peperangan. Dan terjadi hubungan telpon berkali-kali antara Syaikh Shodiq Al Ahmar dan saudara beliau Syaikh Humaid Al Ahmar dengan presiden Abdu Robbih Manshur Hadi. 23 : 25 wib

Beliau juga bercerita dari para narasumber di wilayah ‘Amron bhw para pemuda qobilah-qabilah Hasyid ini tadi berhasil mengepung ratusan pengikut pasukan bersenjata hutsiyyun di wilayah Huts. Para setan tadi dikepung dari wilayah barat oleh sejumlah besar pemuda Hasyid yang dipimpin oleh anak sulung Syaikh Humaid Al Ahmar. 23 : 29 wib Dan dari arah timur sekumpulan besar pemuda Hasyid yang dipimpin oleh Ali Humaid Julaidan dan Husain Al Ahmar mengepung Huts. 23 : 30 wib Sumber2 berita setempat mengabarkan bahwa pasukan pemuda Hasyid berdatangan ke wilayah Huts dalam jumlah yang amat besar, setelah mereka mendengar dihancurkannya tempat tinggal Syaikh Abdulloh bin Husain Al Ahmar di sana. 23 : 33 wib Ya Alloh tolonglah muslimun untuk menghadapi para tentara setan rofidhoh itu, dan berilah mereka taufiq untuk berjuan dengan niat yang lurus dan tawakkal kepada-Mu agar syarat kemenangan terpenuhi. Ya Alloh ampunilah kekurangan kami, dan janganlah Engkau siksa kami karena ulah orang-orang tolol di antara kami. Ya Alloh kasihanilah kami, dan kabulkanlah doa ribuan janda dan anak-anak yatim. 23 : 38 wib Mengabarkan kepada kami akh fadhil Abu Mu’adz Hamud Al Ashbuhiy bahwa para pemuda Hasyid sekarang ini mengepung hutsiyyun di wilayah Huts dari tiga penjuru, dan para pasukan qobilah-qobilah terus berdatangan setelah diledakkannya tempat tinggal bangsawan Alu Ahmar tsb. 23 : 38 wib

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Sheikh AbdulWahhab Asy-Syamiriy hari Ahad pagi ini memberitahu kami bahwa tiba-tiba saja Hutsiyyun di Hasyid mendapatkan jalan masuk dan menguasai banyak rumah dan mengepung posisi ikhwah. Sekitar 150 (seratus lima puluh) ikhwah terkepung. Ada pengkhianatan dari beberapa tokoh kabilah. Ya Allah tolonglah para penolong agama-Mu, Ya Allah janganlah Engkau menangkan para penginjak Qur’anmu. 11 : 50 wib

Akh Abdullah Jahdariy yang dulu mas’ul tadris di Dammaj datang dengan sedih dan menceritakan pengkhianatan Ikhwanul Muslimin di Hasyid. Mereka punya banyak Tank dan senjata di barak-barak militer Hasyid, tapi mereka cenderung diam saja menonton AhlusSunnah di serang Rafidhah. 

Sebagaimana dulu di zaman Sheikh Muqbil Rahimahullah, Ikhwanul Muslimin bersekutu dengan komunis sosialis, maka mudah saja dalam semalam mereka bersepakat dengan Rafidhah. Bukankah dulu pembesar-pembesar Ikhwanul Muslimin memuji dan mendukung pemberontakan Khomeini di Iran sampai terbentuk negara Rafidhah tersebar didunia. Al-Imam Al-Wadi’iy Rahimahullah berkata : “Gerakan Ikhwaniyyun bukan untuk agama, tapi untuk cari kursi”.

Akh Abdul ‘Alim Ash-Shilwiy  yang dulu sudah jadi mustafid besar di Ma’bar lalu ditekan oleh Muhammad Al-Imam untuk pergi karena Akh kokoh membela Sheikh Yahya, beliau bercerita pada kami bahwa Sheikh Yahya sudah lama melihat pengkhianatan Ikhwanul Muslimin di perjuangan Hasyid, dan kondisi amat berbahaya terhadap kelangsungan keberadaan Salafiyyun di Front Hasyid, Maka demi keselamatan dari makar jual beli Ikhwanul Muslimin dengan Hutsiyyun, beliau menganjurkan ikhwah mengundurkan diri dari Front yang penuh kelicikan “teman seperjuangan itu”.

Akh Abdul’Alim Ash-Shilwiy telah menulis persaksian bahwa Muhammad Al-Imam menyambut kunjungan kunjungan Abdul Majid Az Zindaniy (pentolan Ikhwanul Muslimin se Yaman) ke markiz Ma’bar, dan meminta Az Zindaniy untuk ceramah di Markiz Ma’bar -yang katanya adalah markiz Salafiy- itu dan memanggil Zindaniy dengan pujian-pujian yang tinggi. 13 : 42 wib

Akh Sulthan Al-Adzru’iy menukilkan dari Al-‘Ain Online bahwa malam ini pasukan kabilah Hasyid berhasil mematahkan serangan terbesar Hutsiyyun dan berhasil mengepung sekitar 70 (tujuh puluh) personel Katbatul Hasan di Qornu Dabbah di daerah Dzu Muthi’. Mobil-mobil militer Hutsiyyun hancur terhantam rocket, belasan mai, dan sisanya menawarkan diri untuk menyerah. Dari pasukan Hasyid 3 orang meninggal, Rahimahullah. Bukit di Qornu Dabbah yang berhasil direbut kembali itu ada di ujung daerah Dzu Muthi’ di arah lembah yang memanjang ke Khaiwan. 03 : 52 wib

Hari 18

Sabtu, 1 Rabiul Akhir 1435 H

Khutbah Jum'at 30 RA 1435 sy.SyahyaKhutbah Jum’at Sheikh Yahya di Masjid As-Sunnah Sa’wan 31 Rabi’ul Awwal -Size : 2.6 MB mp3-

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Beliau juga menukilkan pada kami dari Al’Ain Online bahwa sekitar tujuh puluh bangkai Hutsiy bertebaran di gunung “Syabakah”, sebagiannya dimakan anjing, dan yang lain membusuk dan mencemari gunung. Maka kabilah meminta Kementrian Kesehatan untuk membersihkan gunung dari bangkai-bangkai tersebut. 22 : 26 wib

Berita Gembira: baru saja Akh Abu Mu’adz Hamud Al Ashbuhiy mengabari kami bahwa lebih dari 60 (enam puluh) Hutsiy mampus dalam pertempuran di Hasyid. Beliau nukil dari berita eremnews. Beliau juga menukilkan pada kami dari samanews bahwa pertempuran sengit di Khoiwan itu dihadiri langsung oleh Sheikh Husain Ahmar, dan pasukannya berhasil membukukan kemenangan. Akh Abu Hamud juga bercerita pada kami bahwa seorang mujahidun mengisahkan bahwa pertempuran saat itu amat sengit. 20 : 30 wib

Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limbory mengabarkan : Telah mengabarkanku Salman Ash-Shon’aniy bahwa hari Sabtu besok Syaikhuna Yahya akan membuka ta’lim umum di masjid Al-Fath Sana’a, dengan mengajarkan kitab-kitab yang diajarkan di Dammaj dulu. Sambil menunggu markaz Syaikhuna Yahya yang baru maka mulai besok ta’lim khusus akan diadakan di masjid Al-Fath Sana’a sebagaimana dulu diadakan di Dammaj. 18 : 03 wib

Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsy mengabarkan : Akh Abu Hamzah Al-Hadromiy menukilkan kabar pada kami dari Sheikh Abdullah Al-Asymury bahwa sejak subuh Jum’at sampai sekarang terjadi perang sengit di Khaiwan pasukan muslimun berhasil menguasai 3 pos Hutsiyyun dan merampas mobil militer dan berbagai senjata mereka. Belasan Hutsiyyun mati, dan 5 muslimun meninggal. Pasukan muslimin mendekat ke bendungan Khaiwan. Ya Allah Tolonglah muslimin Salafiyyin terhadap Hutsiyyin Rafidhah. 23 : 50 wib

Muhadharah Maghrib Untuk Membaca Liputan Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah Hari 1 – 18 (Bagian 1) Klik Disini >>

16 thoughts on “LIPUTAN Perjalanan Hijrah Ke Bumi Hudaidah (Bagian 2)”

  1. Bismillaah Assalamu ‘alaikum
    Yaa Robbul ‘Alamiin Selamatkanlah kaum muslimin dan muslimat diyaman dan di setiap tempat.
    Yaa Alloh Jagalah Mereka Dari kebiadaban Syi’ah Rofidhoh.
    Yaa Alloh Satukanlah hati mereka.
    Yaa Robb kokohkanlah kedudukan mereka.
    Yaa Alloh Rahmatilah Mereka
    Yaa Arhamarrohimiin..

    Yaa Alloh Binasakanlah kaum kuffar syi’ah yang memerangi kaum muslimin di yaman dan di manapun mereka berada.
    Yaa Alloh Hancurkanlah mereka sehancur-hancurnya.
    Yaa Alloh Kembalikanlah makar mereka ke leher-leher Mereka
    Yaa Alloh Hancurkan dan binasakanlah Rofidhoh Al Hutsiyyin Di Khoiwan,hasyid di yaman.
    Innaka Qowwiyyul ‘Aziz

    Like

  2. Bismilah mau tanya Ustad sementara ini apakah para ikhwan yg hendakmau hijroh ke yaman utk menuntut ilmu din masih bisa ? dan ke markiz mana saja yang direkomendasikan ? Tolong ya Ustad diberi infomanya Barakalllahufikum

    Like

  3. Kalau Syiah mengatakan bahwa kiblat mereka adalah Karbala, tetapi mengapa Syaikh Al Imam mengatakan bahwa mereka Muslim? Apa bisa dijelaskan?

    Like

  4. mengapa para hizbiyun mencela syaikh yahya dan muridnya, menjelek njelekan, menuduh yang keji,sementara mulut mereka bersih dari mencela rafidhah,! sungguh mengherankan , inikah akhlakmu wahai pengikut syaikh robi, ?

    Like

  5. Semoga Alloh merahmati kita semua,selamatkan lisan kami dari mencela ulama ahlisunnah.sesungguhnya Alloh akan memberi petunjuk kepada siapa saja yg betul betul mohon petunjuk kepadaNya…apa yg terjadi sikapilah dgn sikap yg baik.kita tdk boleh taklid buta kepada seorg alim krn ucapan seseorang boleh di tolak boleh di terima kecuali firman Alloh dan sabda nabi.semoga Alloh mengokohkan syaikh yahya dan masyaikh sunnah dalam menghadapi makar orang orang kufar..

    Like

Tinggalkan Balasan Ash Habul Hadits