Kesesatan & Hizbi, Manhaj Ahlus Sunnah

Hasil Didikan Gembong Teroris Nasional

Hasil Didikan gembong teroris nasional png Permasalahan:  Bismillah…

player
Mereka lebih sesat dari IM (Ikhwanul; Muslimin)

 Kemarin ada beberapa ikwah yang dipukul oleh para Hizbiyyun Luqmaniyyun, salah satunya Abu Said ‘Afallohu ‘anhu, beliau didatangi di rumah beliau oleh hizbiyyun, mereka datang beberapa orang saat malam hari kemudian mereka saat itu juga memukuli Abu Said ‘Afallohu ‘anhu, tidak hanya itu tapi mereka juga mendatangi rumah mertua Al-Ustadz Umair ‘Afallohu ‘anhu, lalu mereka juga memukulinya.

Awal kejadian itu bermula dari niat baik para ikhwah bertamu di rumah Abang Ical Genda kebetulan Hizbiyyun Luqmaniyyun juga ada di situ, Ibrohim Jember Hisbiy mengajak debat Al-Ustadz Abu Usamah Hafizhohulloh akan tetapi Al-Ustadz Abu Usamah Hafizhohulloh tidak menghiraukannya, kemudian salah satu temannya yang bernama Fino Latukonsina mengamuk menggunakan parang, kemudian mereka sebarkan ke pengikut mereka yang sebaliknya, para pengikut mereka mengamuk dan memukul para ikhwah serta menghancurkan beberapa rumah ikwah yang ada di kampung Kisar Ambon.

Kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi, kali ini agak lebih parah, para hizbiyyun biadap itu beraninya malam hari dan main keroyokan.

Tanggapan :

 بسم الله الرحمن الرحيم 

Telah kita jelaskan tentang perbuatan mereka, bahwasanya kebiasaan mereka itu dari dulu mereka bawa-bawa, itulah hasil didikan pentolan mereka Luqman bin Muhammad Ba’abduh Laa Jazaahumulloohu khoiroo. 

Apa yang dilakukan oleh  Ibrohim si mantan polisi (yang dia pelarian dari tugasnya sebagai polisi lalu duduk di sisi Luqman menimba ilmu hizbiyyah padanya) itu persis meniru gurunya Luqman bin Muhammad Ba’abduh, nantang debat da’i Ahlissunnah, yang tidak layani maka mereka cerca habis-habisan dan bahkan dizholimi seperti itu, padahal Luqman sendiri ketika mempromosikan buku murahannya yang berjudul MEREKA ADALAH TERORIS ditantang oleh Dzul Fikar Akaha untuk debat, maka Luqman tidak melayani, namun kini dia menempuh cara musuhnya itu, berani nantang debat, ternyata diikuti oleh muridnya yang pelarian dari kepolosiannya, lari dari tugas sebagai polisi supaya bebas berbuat teror Laa Jazaahumulloohu khoiroo. 

Apa yang mereka lakukan itu sudah menjadi prilaku keseharian mereka, yang sudah susah untuk mereka tinggalkan, itu bentuk pengulangan dari perbuatan mereka dan penyesuaian dengan perbuatan jaringan-jaringan mereka ya’ni Luqmaniyyun pengikut Abdurrohman Al-Adniy Laa Jazaahumulloohu khoiroo, diantaranya: 

1. Ketika di Dammaj Yaman mereka beramai-ramai mengancam Al-Ustadz Muhammad Aji Hafizhohulloh, bahkan sudah dipegang, kaca mata yang beliau pakai dipecahkan, bahkan ada dari mereka berteriak: “Bunuh saja dia itu!”, ketika Al-Ustadz Abul Husain Muhammad Muhyiddin Hafizhohulloh datang untuk menenangkan dan ingin mendudukkan permasalahan malah seorang premen mereka menyambutnya dengan memegang leher baju beliau dengan menambahkan ancaman padanya.

2. Salah seorang dari Luqmaniyyun memukul wajah Abu Kholifah Abdul Ghofur Lumajang Rohimahulloh hingga wajah beliau Rohimahulloh bengkak.

3. Di Hanunu Seram Barat, mereka melakukan pengrusakan terhadap pagar rumah Abil ‘Abbas Al-Limboriy Rohimahulloh dan menghinakan rumah-rumah Ahlissunnah sekaligus para penghuni rumah diusir dari Hanunu.

4. Luqmaniyyun ketika mereka sedang “jahat” di Ambon mereka melakukan pengkroyokan dan pemukulan terhadap Al-Ustadz Abu Salafiy Ghufron ‘Afallohu ‘anhu hingga beliau patah tulang-tulangnya, dan perbuatan ini terulang lagi mereka lakukan sekarang ini, Laa Jazaahumulloohu khoiroo, dan berbagai teror fisik dan mental mereka lakukan terhadap siapa saja yang menyelisihi mereka, namun kemudian muncul gembong teroris nasional yang bernama Luqman bin Muhammad Ba’abduh meluncurkan buku MAT (Mereka Adalah Teroris) dengan dibagikan cuma-cuma di MABES POLRI bahkan ditembuskan ke Istana Merdeka Jakarta.

Tidaklah mereka lakukan hal itu melainkan supaya membersihkan nama dan mencari muka dihadapan penguasa Laa Baarokalloohu fiihim.

Sikap teror dan kezholiman mereka lakukan, seperti yang mereka lakukan sekarang ini, mereka berbuat kezholiman lalu dilemparkan atau disandarkan kepada orang lain, atau mereka melakukan perbuatan itu di tempat yang gelap atau dengan bertopeng untuk membuat fitnah terhadap orang-orang yang beriman:

إن الذين فتنوا المؤمنين والمؤمنات ثم لم يتوبوا فلهم عذاب جهنم ولهم عذاب الحريق

“Sesungguhnya orang-orang yang mereka telah membuat fitnah terhadap orang yang beriman laki-laki dan prempuan kemudian mereka tidak bertaubat maka bagi mereka azab (neraka) jahannam dan bagi mereka azab yang mengerikan (menghanguskan)”.

Sesungguhnya tidaklah membuat mereka melakukan teror dan tindak kezholiman itu melainkan karena pengagungan mereka terhadap perkara ke-muhdatsat-an dalam da’wah, baik itu jam’iyyah atau pondok biarawati atau pembelaan mereka terhadap tokoh-tokoh sesat atau terhadap para pengekor hawa nafsu:

لعن الله من آوى محدثا

“Semoga Alloh mela’nat siapa saja yang menaungi (membela) para pembuat ke-bid’ah-an”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhoriy di “Al-Adabul Mufrod” dan Muslim di dalam “Ash-Shohih” dari Amirul mu’minin Ali bin Abi Tholib.

اللهم انصر عبادك أهل السنة في جزيرة  الملوك وفي سائر بقاع الأرض.

Ditanggapi oleh: Abu Ahmad Muhammad Al-Limboriy.

1 thought on “Hasil Didikan Gembong Teroris Nasional”

Tinggalkan Balasan Ash Habul Hadits